Kamis, 18/04/2024 13:09 WIB

Jepang Siapkan Satelit Deteksi Dini Peluncuran Rudal Balistik

Jepang diperkirakan akan menguji sensor hingga 2024. Setelah sensor diuji, Tokyo kemudian akan memutuskan apakah akan meluncurkan roket untuk menempatkan satelit peringatan dini di orbit.

Ilustrasi Rudal (Foto: People Daily)

Jakarta, Jurnas.com - Jepang sedang mempertimbangkan penyebaran satelit peringatan dini yang dirancang untuk mendeteksi peluncuran rudal balistik.

Dilansir UPI, Sankei Shimbun melaporkan, Badan Eksplorasi Ruang Angkasa Jepang, atau JAXA, sedang memeriksa tes sensor inframerah untuk satelit peringatan dini pada tahun 2020.

Sistem alarm pertahanan rudal dapat memberikan pemberitahuan sebelumnya tentang peluncuran rudal balistik Korea Utara. Pada bulan April dan Mei, Pyongyang menguji proyektil jarak pendek dalam beberapa putaran.

Badan kedirgantaraan Tokyo berencana untuk memasang sensor inframerah pada Advanced Optical Satellite, atau ALOS-3, yang dapat diluncurkan pada roket H2A, sistem peluncuran aktif yang dapat dibuang yang dioperasikan oleh Mitsubishi Heavy Industries.

Sensor menggunakan semikonduktor canggih dengan sensitivitas terhadap dua panjang gelombang inframerah, menurut Sankei.

Jepang diperkirakan akan menguji sensor hingga 2024. Setelah sensor diuji, Tokyo kemudian akan memutuskan apakah akan meluncurkan roket untuk menempatkan satelit peringatan dini di orbit.

ALOS-3 adalah satelit pengamatan bumi yang mampu melihat aktivitas dari orbit pada jarak lebih dari 400 mil di atas Bumi.

Jepang juga berencana membangun database dari tes inframerah; Amerika Serikat sudah membangun basis data serupa, mengidentifikasi jenis-jenis rudal balistik yang telah ditembakkan Korea Utara, berdasarkan karakteristik inframerah mereka.

Rencana satelit Jepang sedang dikerjakan ketika Perdana Menteri Shinzo Abe memulai kunjungan kenegaraannya ke Iran. Abe adalah perdana menteri Jepang untuk mengunjungi Iran dalam empat dekade.

Abe dapat mencoba meredakan ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran, karena kedua negara telah berselisih mengenai kesepakatan nuklir yang dicapai pada 2015 selama pemerintahan Obama - sebuah kesepakatan yang ditarik Amerika Serikat pada 2018.

Abe diperkirakan akan bertemu pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada Kamis.

KEYWORD :

Deteksi Rudal Satelit Jepang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :