Presiden Iran, Hasan Rouhani (Foto: Abedin Taherkenareh/EP)
Teheran, Jurnas.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan, Amerika Serikat (AS) kehabisan kemampuan dan tenaganya untuk menekan Iran.
Rouhani mengatakan, selama tahun lalu, AS sudah menggunakan segala kemampuannya untuk menekan Iran. Tekanan itu belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah.
"Bangsa Iran tahu bahwa tekanan AS terhadap negara kami telah mencapai titik maksimum, dan kemampuan (untuk menerapkan tekanan) secara praktis sudah mendekati akhir," kata Rouhani.
AS akan Umumkan Paket Sanksi Baru Rusia
"Mulai saat ini, sanksi dan tekanan ini akan kehilangan kemampuan dan tenaganya (untuk membahayakan) dan akan mengering," sambungnya.
Ia mengatakan, meskipun informasi yang beredar bahwa Iran mengalami tekanan, namun situasi Iran cukup baik, meskipun tak dipungkiri masih ada sedikit kesulitan.
Iran Segera Luncurkan Rudal Hipersonik
"Langkah AS sama dengan terorisme ekonomi dan para pejabat AS yang merancang dan menegakkan langkah-langkah itu akan dicatat dalam sejarah sebagai penindas yang bekerja melawan rakyat Iran," ujarnya.
Rouhami kemudian memuji strategi Iran dalam menghadapi tekanan AS.
"Fakta bahwa menteri luar negeri Eropa secara eksplisit mengatakan selama kunjungannya ke Teheran, AS berada di jalan yang salah, tekanan maksimum pada Iran akan gagal, dan semua orang terpesona atas kehati-hatian Iran selama setahun terakhir berarti Eropa tahu bagaimana pasangan mereka membuat kesalahan," kata Rouhani.
Ia tampaknya merujuk pada kunjungan Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Mass, yang berada di Teheran pada Senin (10/6).
AS telah berusaha menekan Iran sejak Mei 2018, saat Presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan multilateral dengan Teheran.
Jerman, Prancis, dan Inggris adalah pihak Eropa masih menyatakan setiap pada pakta itu, meskipun Iran mengatakan mereka telah gagal untuk menegakkan tujuan mereka sendiri.
KEYWORD :Iran Amerika Serikat Donald Trump Hasan Rouhani