Kamis, 25/04/2024 19:28 WIB

Pohon Persahabatan Trump dan Macron Layu, Lalu Mati

Pohon yang dibawa Macron ke Amerika sebagai hadiah kepada Presiden AS Donald Trump pada April 2018 itu, telah mati saat dikarantina

Donald Trump dan Emmanuel Macron menanam pohon ek di selatan Gedung Putih (Foto: Reuters)

Washington, Jurnas.com - Tahun lalu, dua pemimpin dunia yang didampingi oleh istri masing-masing, berdiri di halaman selatan Gedung Putih, berbekal sebuah sekop berlapis emas di tangan keduanya.

Kedua pemimpin itu ialah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dan pemimpin sekutu asal Prancis, Emmanuel Macron, yang menanam pohon ek muda, sebagai simbol persahabatan kedua negara.

Namun ternyata pohon ek tak bertahan lama. CNN melaporkan pada Selasa (11/6), pohon itu telah layu hingga akhirnya mati.

Surat kabar Prancis Le Monde pertama kali melaporkan bahwa pohon yang dibawa Macron ke Amerika sebagai hadiah kepada Presiden AS Donald Trump pada April 2018 itu, telah mati saat dikarantina. Macron sendiri datang ke Gedung Putih untuk kunjungan kenegaraan resmi pertamanya.

CNN belum secara independen mengkonfirmasi laporan itu dan Gedung Putih maupun Departemen Pertanian AS tidak menanggapi permintaan komentar CNN.

Konon, layunya pohon ek juga tergambar persahabatan dalam persahabatan Trum dan Macron yang layu sejak saat itu. Dalam satu tahun terakhir, Macron secara terbuka mengkritik mentalitas slogan "America First" Trump, yang semakin meningkat ketika menyangkut masalah nuklir Iran hingga perubahan iklim.

Dalam pidato September 2018 di Majelis Umum PBB, Macron mencerca metode Trump yang mengatakan "dialog dan multilateralisme" adalah cara yang lebih efektif untuk menyelesaikan masalah.

Macron menegaskan bahwa pihaknya tidak mendukung pendekatan isolasionis, untuk memperbaiki apa yang menyebabkan konflik dunia. Sama halnya, pohon itu rupanya juga tidak suka diisolasi, sebagaimana diketahui pohon ek ditanam sendiri di halaman selatan Gedung Putih.

KEYWORD :

Pohon ek Donald Trump Emmanuel Macron




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :