Sabtu, 27/04/2024 11:13 WIB

Tidur dengan Lampu Menyala Bikin Berat Badan Naik

Menyalakan lampu juga bisa menyebabkan kurang tidur. Tidur yang lebih singkat dapat mendorong seseorang untuk berolahraga lebih sedikit dan makan lebih banyak.

Ilustrasi seorang perempuan sedang tidur

Jurnas.com - Sebuah penelitian baru yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine menemukan, tidur dengan lampu menyala atau TV di kamar bisa menambah berat badan.

"Mematikan lampu saat tidur mungkin merupakan alat yang berguna untuk mengurangi kemungkinan kenaikan berat badan dan menjadi kelebihan berat badan atau obesitas," kata Dr. Yong-Moon Mark Park dilansir UPI.

Park mengatakan, paparan cahaya buatan di malam hari dapat menekan hormon tidur melatonin dan mengganggu siklus tidur-bangun alami.

"Ini juga dapat mengganggu variasi hormon stres sehari-hari dan memengaruhi proses metabolisme lainnya dengan cara yang berkontribusi pada penambahan berat badan," tambah Park.

Menyalakan lampu juga bisa menyebabkan kurang tidur. Tidur yang lebih singkat dapat mendorong seseorang untuk berolahraga lebih sedikit dan makan lebih banyak.

Untuk penelitian ini, tim Park mengandalkan data yang dilaporkan sendiri dari hampir 44.000 wanita, berusia 35 hingga 74 tahun. Mereka bukan pekerja shift, tidur siang hari atau hamil saat penelitian dimulai.

Wanita yang tidur dengan lampu menyala 17 persen lebih mungkin untuk mendapatkan 11 pound atau lebih selama lima tahun, studi menemukan.

"Misalnya, menggunakan lampu malam kecil tidak dikaitkan dengan penambahan berat badan, sedangkan wanita yang tidur dengan lampu atau televisi menyala," jelasnya.

Temuan itu tidak berubah ketika para peneliti memperhitungkan diet wanita dan aktivitas fisik, yang menunjukkan bahwa cahaya saat tidur mungkin penting dalam penambahan berat badan dan obesitas.

David Katz, direktur Pusat Penelitian Pencegahan Yale-Griffin di New Haven, Conn., Mengkaji temuan tersebut. Dia mengatakan hubungan antara paparan cahaya buatan pada malam hari dan obesitas mungkin tidak menunjukkan bahwa satu menyebabkan yang lain.

"Seperti halnya studi asosiasi, dua temuan itu benar - benar, tetapi tidak terkait langsung," katanya.

"Kekurangan dan gangguan tidur adalah faktor risiko obesitas yang diketahui, karena alasan mulai dari suasana hati dan pengurangan pengendalian diri, hingga perubahan keseimbangan hormon," tambahnya.

Ada juga kemungkinan bahwa ketergantungan pada cahaya buatan pada malam hari dan obesitas keduanya terkait dengan faktor-faktor lain, seperti kesepian, kecemasan atau beberapa bentuk ketidakamanan sosial.

KEYWORD :

Berat Badan Kualitas Tidur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :