Kamis, 25/04/2024 23:58 WIB

Nyanyian Iran ke AS: Kau yang Mulai, Kau Harus Mengakhiri

Zarif menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah merasa aman, selama Amerika Serikat (AS) menggencarkan perang ekonomi.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah merasa aman, selama Amerika Serikat (AS) menggencarkan perang ekonomi.

Pernyataan itu disampaikan ketika menerima Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, pada Senin (10/6) di Teheran.

"Trump sendiri telah mengumumkan bahwa AS telah meluncurkan perang ekonomi melawan Iran. Satu-satunya solusi mengurangi ketegangan di wilayah ini ialah dengan menghentikan perang ekonomi itu," kata Zarif dilansir dari Associated Press.

Zarif menambahkan, "Siapapun yang memulai (perang) dengan kami, kami tidak akan menjadi pihak yang menyelesaikannya."

Sementara Maas dalam keterangannya menegaskan bahwa Eropa sedang mencari cara untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir, yang sudah ditinggalkan oleh AS.

Maas juga mengakui bahwa selama ini langkah Eropa masih terbatas, mengingat seluruh perusahaan besar Eropa telah memutuskan angkat kaki dari Teheran.

"Kami tidak bisa melakukan mukjizat. Tapi kami akan berusaha sebaik mungkin untuk mencegah kegagalan," tegas Maas.

Seperti diketahui, Iran memberikan waktu hingga 7 Juli kepada Eropa, untuk mencari cara mengatasi sanksi AS, jika ingin menyelamatkan kesepakatan nuklir.

Bila melewati batas waktu tersebut, Iran akan melanjutkan pengayaan uranium sampai ke tingkat senjata nuklir.

Di depan Zarif, Maas juga mengomentari soal Israel yang selama ini menjadi musuh utama Iran di Timur Tengah. Menurut dia, hak Israel untuk hidup merupakan prinsip yang tetap dipegang oleh Jerman.

"Ini adalah hasil dari sejarah kami, dan tidak dapat dibatalkan hanya karena saat ini saya di Teheran," ucap dia.

Zarif pun tampak marah. Dia melontarkan sejumlah masalah di Timur Tengah, mulai dari al-Qaeda, hingga pemboman warga sipil Yaman, yang ditengarai dilakukan oleh Arab Saudi.

"Jika seseorang ingin bicaea tentang ketidakstabilan di wilayah ini, mereka adalah pihak lain yang harus bertanggng jawab," tegas Zarif.

KEYWORD :

Amerika Serikat Iran Uni Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :