Habib Sholeh Al Muhdar
Jakarta, Jurnas.com - Seorang purnawirawan polisi berpangkat Jenderal asal Lampung, yakni Komisaris Jenderal Muhammad Sofyan Jacob ditetapkan sebagai tersangka kasus makar.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, Sofyan Jacob yang juga manta Kapoda Metro Jaya menjadi tersangka makar setelah dilakukan pengembangan atas tersangka Eggi Sudjana.
Terkait hal ini, Pengurus Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia (MP3I) Habib Sholeh Al Muhdar menilai penetapan tersangka makar terhadap purnawirawan jenderal polisi adalah bukti bahwa Kepolisian Republik Indonesia menegakkan hukum secara adil, tidak tebang pilih, dan sama sekali tidak melakukan kriminalisasi.
"Saya mengapresiasi Kepolisian di bawah Kapolri Tito Karnavian yang secara konsisten, tegas, dan berani mengambil tindakan hukum sesuai undang-undang. Siapa pun yang makar ditangkap," ujar Habib Sholeh, Senin (10/6/2019).
Ia juga menilai ketegasan Polri ini mementahkan opini negatif yang dibangun oleh berbagai pihak bahwa Kapolri melakukan kriminalisasi ulama.
Justru sebaliknya, kata Habib Sholeh, mereka yang berkoar kriminalisasi itulah yang melakukan tindakan inkonsititusional dan memecah-belah bangsa.
"Langkah polisi sudah benar dan harus didukung. Bukan hanya ulama, purnawirawan polisi berpangkat jenderal pun kalau makar ya ditangkap," tegasnya.
Habib Sholeh juga menyinggung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab agar berheti berkoar-koar menghasut anak bangsa Indonesia. Apalagi ucapan itu disampaikan di luar negeri, namun imbas buruknya terjadi di Indonesia.
" Kalau memang benar dan berani, Habib Rizieq jangan berkoar-koar di luar negeri. Datang ke Indonesia lah. Jangan buang kotoran dari luar negeri untuk membuat kebusukan di Indonesia yang selama ini damai dan bersatu," tuntas Habib Sholeh.
Tersangka kasus makar purnawirawan polisi Habib Sholeh Al Muhdar
