Jum'at, 19/04/2024 02:34 WIB

Mendepak Dolar AS Mampu Meredam Intervensi Ekonomi Trump

Iran mengalami tekanan ekonomi terutama karena AS memaksa mitra dagangnya yang menggunakan dolar AS menghentikan atau mengurangi hubungan perdagangan dengan Iran.

Dolar AS

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan, pengaruh ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tidak sehat bisa ditiadakan, jika negara lain berhenti menggunakan dolar AS dalam transaksi internasional.

"Kekuatan AS bertumpu pada dolar; sebagian besar kekuatan ekonomi AS akan hilang jika negara-negara menghilangkan dolar dari sistem ekonomi mereka," kata Zarif, Minggu (9/6).

Presiden AS, Donald Trump masif menyerang ekonomi Iran sejak keluar dari kesepakatan multilateral dengan negara itu.

Sejak itu, Iran mengalami tekanan ekonomi terutama karena AS memaksa mitra dagangnya yang menggunakan dolar AS menghentikan atau mengurangi hubungan perdagangan dengan Iran.

Iran bukan satu-satunya negara yang menghadapi tekanan seperti itu. Rusia dan China juga dikenai sanksi AS atau praktik perdagangan tidak adil.

Pada Jumat (7/6), Presiden Rusia, Vladimir Putin dari Rusia dan Presiden China, Xi Jinping menyuarakan keprihatinan "ketidaksetaraan" dalam sistem ekonomi global.

Presiden Putin secara khusus menyerukan penghapusan dolar AS dari perdagangan internasional.

China, yang menghadapi perang dagang oleh pemerintahan Trump, mengatakan, praktik AS tersebut merupakan "terorisme ekonomi" - istilah yang sebelumnya digunakan Zarif merujuk pada tekanan sanksi AS terhadap Republik Islam Iran.

KEYWORD :

Amerika Serikat Iran China Rusia Perdagangan Internasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :