Rabu, 24/04/2024 18:22 WIB

Korsel Enggan Mulai "Main Api" dengan Korut

Jeong menyebut uji coba Korut sudah diselidiki, dan kesimpulannya rudal masih berada dalam jangkauan.

Rudal Korea Utara (Foto: People Daily)

Singapura, Jurnas.com - Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Jeong Kyeong-doo menegaskan bahwa negaranya menolak untuk meningkatkan tekanan terhadap Korea Utara (Korut), menyusul uji coba penembakan rudal bulan lalu.

Dalam konferensi keamanan tahunan di Singapura pada Sabtu (1/6), Jeong menyebut uji coba Korut sudah diselidiki, dan kesimpulannya rudal masih berada dalam jangkauan.

"Ada diskusi apakah itu rudal balistik jarak pendek atau tidak. Ada perspektif itu rudal Iskander Rusia, atau itu adalah rudal balistik taktis," ujar Jeong.

"Ada data yang dapat kami verifikasi, dan kami sedang mengerjakan data itu untuk memastikan kami memiliki verifikasi," imbuh dia dilansir dari Associated Press.

Jeong selanjutnya menanggapi pertanyaan apakah tes rudal Korut merupakan pelanggaran perjanjian militer antara Korea Selatan dan Korea Utara yang diteken September lalu, untuk menghentikan tindakan agresi terhadap satu sama lain.

"Sebenarnya bertindak dalam batas-batas perjanjian dan ketegangan antara militer mereka telah diturunkan ke tingkat yang signifikan," ujar Jeong.

"Jadi saat ini tindakan yang dilakukan oleh rezim Korea Utara memiliki niat untuk melakukan proses perdamaian melalui dialog dan pembicaraan. Dan saya percaya itu adalah maksud tersembunyi di balik garis dalam hal peluncuran rudal mereka."

Sebelumnya, AS dan Jepang mengatakan uji coba rudal balistik jarak pendek pada 4 dan 9 Mei merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan AS.

Tes-tes tersebut mengakhiri jeda dalam peluncuran yang dimulai pada akhir 2017, dan terjadi di tengah negosiasi yang menemui jalan buntu untuk menyingkirkan Korea Utara dari senjata nuklir.

Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya, yang berbicara pada sesi yang sama tentang keamanan Korea, menekankan bahwa penerapan sanksi yang tegas terhadap Korea Utara diperlukan.

Dia secara khusus mengarahkan komentarnya terhadap Korea Selatan, China dan Rusia, yang memiliki hubungan baik dengan Korut.

"Kita perlu meningkatkan pengawasan pada skala global sambil memperkuat upaya lokal untuk memastikan implementasi penuh sanksi," kata Iwaya.

KEYWORD :

Rudal Korea Utara Korsel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :