Jum'at, 26/04/2024 15:53 WIB

DPR: Masih Ada Salah Tafsir soal Kebijakan Impor Pemerintah

Amran adalah sosok pekerja keras yang selalu menanamkan cita-cita swasembada.

Menteri Pertaian (Mentan) Andi Amran Sulaiman panen padi di rawa, Desa Jejangkit, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (18/10).

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman atas pemenuhan pangan Indonesia selama kurang empat tahun terkahir.

Kata Agus, sosok Amran adalah sosok pekerja keras yang selalu menanamkan cita-cita swasembada.

"Saya berharap pak Amran terus menguatkan swasembada beras yang harus menjadi canangan khusus," ujar Agus di Gedung Nusantara III Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (27/5).

Agus mengatakan, selama ini Amran juga mampu memenuhi harapan petani terkait kebutuhan bibit dan benih berkualitas yang sudah bersertifikat. Bantuan tersebut membuat banyak petani di seluruh Indonesia menyalakan kembali semangat produksi.

"Terus terang, saya melihat Kementan ini posisinya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kementerian lain. Artinya pak Amran sukses membantu petani melalui distribusi benih, bibit dan Alat Mesin Pertanian(Alsintan)," katanya.

Memang, kata Agus, selama ini ada banyak pihak yang salah tafsir dalam memandang kebijakan impor pemerintah. Hal itu terjadi, terutama saat gonjang ganjing masuknya beras impor disaat massa panen raya berlangsung.

"Masalahnya mereka juga harus tau bahwa kebijakan impor itu ada di Kementerian Perdagangan. Bukan di Kementan. Jadi saya ingat betul pada saat itu Mentan dan Bulog tidak merekomendasikan impor karena kita sedang panen raya. Tapi kan Mendag malah impor terus. Atau dengan kata lain Mendag gemar impor. Ini kan sangat mubajir," katanya.

Menurut Agus, secara keseluruhan kinerja Mentan dalam menjaga ketahanan pangan sudah sangat maksimal. Terlebih, kedudukan Indonesia sebagai bangsa subur nan makmur terus dipegang teguh oleh seluruh jajaran di Kementerian Pertanian.

"Saya melihat produksinya sudah sepadan, kemudian perbaikan infrastruktur juga dilakukan di sana sini. Kan untuk memenuhi kebutuhan 250 juta itu tidak gampang. Semuanya harus dibagi secara adil," katanya.

Sementara saat ditanya terkait kebutuhan nasional jelang hari raya idul Fitri 1440 Hijriyah, Agus mengaku siap turun tangan melakukan pengawasan ketat terhadap kebutuhan yang ada.

"Ini kan menyangkut kebutuhan kita yang paling haqiqi. Tapi saya melihat kebutuhan nasional untuk idul Fitri tercukupi dengan baik. Walaupun kita tidak boleh lengah dengan harga-harga yang bisa saja naik. Untuk itu, saya berharap Kemendag, Bulog dan semua pihak bersatu menjaga kebutuhan kita," katanya.

KEYWORD :

Komisi IV Kebijakan Impor Kementerian Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :