Jum'at, 19/04/2024 10:29 WIB

Pasangan Sesama Jenis Resmi Menikah di Taiwan

Menurut data pemerintah, lebih dari 160 pasangan sesama jenis yang menikah usai melalui perdebatan pro dan kontra selama bertahun-tahun.

Pernikahan sesama jenis di Taiwan (Foto: Tyrone Siu/Reuters)

Taipei, Jurnas.com - Pasangan sesama jenis di Taiwan resmi menikah pada Jumat (24/5). Pernikahan sesama kelamin itu merupakan yang pertama di Asia yang dielu-elukan para aktivis sebagai revolusi sosial.

Minggu lalu, Parlemen Taiwan mengeluarkan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis, meskipun tindakan itu dapat mempersulit upaya Presiden Tsai Ing-wen untuk terpilih kembali tahun depan.

Menurut data pemerintah, lebih dari 160 pasangan sesama jenis yang menikah usai melalui perdebatan pro dan kontra selama bertahun-tahun.

Dua puluh pasangan mengantri untuk dinikahkan di kantor pendaftaran perkawinan di pusat kota Taipei, di mana bendera bercorak pelangi di pajang di samping tumpukan undangan.

"Saya merasa sangat beruntung bisa mengatakan ini dengan lantang kepada semua orang: Saya gay dan saya akan menikah," kata seorang tukang roti, Shane Lin bersama pasangannya yang pertama mendaftar di kantor Taipei.

"Saya sangat bangga dengan negara saya, Taiwan," kata Lin dengan penuh haru.

Aktivis, Chi Chia-wei, aktor utama yang memperjuangkan dan membawa kasus itu ke pengadilan konstitusi Taiwan memberi selamat kepada pasangan yang sudah resmi menikah.

"Ini adalah hak yang pantas kita dapatkan sejak dulu," katanya, dengan bendera pelangi raksasa yang melambangkan warna gerakan gay internasional.

"Sebagai suar di Asia, saya berharap demokrasi dan hak asasi manusia Taiwan dapat memiliki efek riak pada negara-negara lain di Asia," tambahnya.

Pernikahan sesama jenis mendapat dukungan dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, tetapi tindakan itu dapat mempersulit upaya Presiden Tsai untuk masa jabatan kedua dalam pemilihan tahun depan.

Kelompok konservatif yang menentang pernikahan sesama jenis mengatakan bahwa undang-undang tersebut tidak menghormati kehendak rakyat.

Perkawinan sesama jenis tidak diakui Hong Kong dan negara tetangga China, yang menganggap Taiwan sebagai provinsi patuh untuk dikembalikan ke pangkuan dengan paksa, jika perlu.

Ini menandai tonggak sejarah lain dalam pembangunan Taiwan sebagai salah satu masyarakat yang lebih liberal di kawasan itu, berbeda dengan pemerintah China yang sangat otokratis.

Di seberang selat, banyak warga China memberi selamat kepada pasangan berjenis sama Taiwan yang baru menikah di platform seperti Weibo, versi Twitter China.

KEYWORD :

Taiwan Pernikahan Sesama Jenis Asia Tenggara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :