
Kantor Federasi Sepakbola Dunia (FIFA)
Doha, Jurnas.com - FIFA mengurungkan niatnya untuk menambah klub sepakbola pada Piala Dunia Qatar 2022 menjadi 48 negara. Pagelaran akbar itu akan dihelat 32 negara.
Keinginan Presiden FIFA Gianni Infantino untuk menambah klub pada turnamen bergengsi itu disebabkan berbagai permasalah politik yang terjadi di antara negara Timur Tengah.
Keputusan itu juga berarti tim Piala Dunia tidak akan ditambah hingga 2026, dimana sebelumnya FIFA telah menyetujui format dengan 48 tim untuk turnamen di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Pada Maret, Dewan FIFA memberi wewenang kepada Infantino untuk bekerja dengan Qatar untuk merundingkan satu negara lagi di Teluk menjadi tuan rumah yang bisa mengakomodasi 16 pertandingan tambahan. Proposalnya diajukan pada Juni 2019.
"Mengikuti proses konsultasi menyeluruh dan komprehensif dengan melibatkan semua pemangku kepentingan yang relevan, disimpulkan bahwa dalam keadaan saat ini proposal itu tidak dapat dibuat sekarang," kata FIFA dalam sebuah pernyataan, Rabu (22/5).
"Karena tahap persiapan lanjutan dan kebutuhan untuk penilaian rinci tentang dampak logistik potensial pada negara tuan rumah, memerlukan lebih banyak waktu, sementara keputusan tidak dapat diambil sebelum batas waktu Juni. Oleh karena itu, diputuskan untuk tidak menamabah tim lagi," sambungnya.
Laporan internal FIFA menyimpulkan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Arab Saudi tidak dapat menjadi tuan rumah bersama kecuali mereka memulihkan hubungan ekonomi dan perjalanan dengan Qatar yang terputus dua tahun lalu.
Krisis ini menyisakan Kuwait dan Oman sebagai calon pendamping Qatar. Oman tidak tertarik menjadi penyelanggara. Sementara itu, bulan lalu, Infantino mengunjungi Kuwait bulan lalu untuk membujuknya menjadi penyelenggara pertandingan pada 2022.
Namun begitu, FIFA mengatakan, Kuwait kurang memiliki waktu persiapan infrastrukur, dan sebagainya.
Di Kuwait, Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad memiliki 60.000 kursi dan kapasitas di Stadion Sabah Al-Salem hanya 26.000. Kedua tempat akan membutuhkan peningkatan untuk digunakan di Piala Dunia.
Qatar memiliki pengecualian orang asing minum alkohol. Sementara Kuwait melarang total melarang minum alkohol. Di sinilah letak kerumitannya karena sponsor utama Piala Dunia 2022 adalah Budweiser yang merupakan produk bir.
Piala Dunia Qatar Timur Tengah