Rabu, 24/04/2024 20:37 WIB

Bebas dari Sanksi AS, Irak Boleh Impor Energi Iran

Utusan AS di Baghdad mengatakan Washington telah membebaskan Baghdad dari beberapa sanksi anti-Iran.

Tampak dua karyawan sedang mengecek pipa gas (Foto: Tehran Time)

Washington, Jurnas.com - Utusan Amerika Serikat (AS) di Baghdad mengatakan Washington telah membebaskan Baghdad dari beberapa sanksi anti-Iran. Artinya, Irak sudah mengimpor energi dari Iran.

"Kini Irak dapat membeli energi dari Iran," kata Juru bicara AS, Joey Hood, kepada wartawan, seperti diberitakan Al-Alam

Pada Maret, Administrasi Presiden AS Donald Trump mengatakan, pihaknya memperpanjang keringanan sanksi 90 hari kepada Irak untuk kedua kalinya untuk melanjutkan impor energi dari Iran.

Utusan AS itu tidak menjelaskan apakah keringanan sanksi itu sama yang disampaikan Washington kepada Baghdad pada Maret atau merupakan keringanan sanksi terbaru.

Impor gas Irak dari Iran sebanyak 45 persen dari 14.000 megawatt listrik Irak yang dikonsumsi setiap hari. Iran mentransmisikan 1.000 megawatt lainnya secara langsung, yang menjadikan negara itu sumber energi yang sangat diperlukan bagi tetangga Arabnya.

Dalam pidatonya pada Rabu (22/5), utusan AS juga itu menyinggung laporan terkait upaya Baghdad menengahi antara Teheran dan Washington. Meski begitu, ia mengaku tidak mengetahui adanya mediasi tersebut.

"Kami tidak tahu keberadaan mediasi Irak antara AS dan Iran. Tetapi kami menyambut baik kesempatan untuk berkonsultasi dengan pemerintah Irak," katanya.

"Dimungkinkan untuk berkomunikasi dengan Iran secara langsung dan tujuan kedutaan adalah untuk menjaga stabilitas Irak agar kuat dan stabil dan melindunginya dari segala ketegangan di kawasan itu," katanya.

Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi, mengatakan, negaranya akan mengirim delegasi ke AS dan Iran untuk membantu menghentikan ketegangan antara kedua belah pihak.

"Irak memiliki kontak tingkat tinggi (dengan kedua belah pihak), dan visinya sangat dekat dengan Uni Eropa, yang berupaya menyelesaikan krisis di kawasan itu," kata Abdul Mahdi pada konferensi pers mingguan di ibukota Baghdad.

"Para pejabat AS dan Iran telah meyakinkan kami bahwa mereka tidak ingin berperang," katanya.

Abdul Mahdi menambahkan, Irak sedang dalam tahap menyampaikan pesan pesan perdamaian antara Washington dan Teheran untuk meredakan krisis antara kedua belah pihak.

"Adalah tanggung jawab kita untuk membela Irak dan rakyatnya, dan memastikan keamanan dalam menghadapi ancaman perang," tegasnya

KEYWORD :

Amerika Serikat Iran Irak Sanksi Energi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :