Sabtu, 20/04/2024 08:33 WIB

Filipina Geram Dibanjiri Sampah dari Kanada

Kanada melewatkan tenggat waktu 15 Mei yang ditetapkan oleh Manila untuk mengambil kembali kiriman tersebut, mendorong Filipina untuk menarik para diplomat top dari Kanada pekan lalu.

Presiden Filipina, Duterte

Jakarta, Jurnas.com - Rodrigo Duterte memerintahkan bawahannya untuk menyewa perusahaan pelayaran swasta untuk mengirim 69 kontainer sampah ke Kanada dan meninggalkannya di perairan teritorialnya jika mereka menolak menerima sampah tersebut.

"Filipina sebagai negara berdaulat yang merdeka tidak boleh diperlakukan sebagai sampah oleh negara asing lainnya," kata Juru Bicara Kepresidenan Salvador Panelo dikutip PressTV.

Sebelumnya, Kanada mengatakan limbah, yang diekspor ke Filipina antara 2013 dan 2014, adalah transaksi komersial yang tidak didukung oleh pemerintah Kanada. Kanada menawarkan untuk mengambil kembali sampah dan kedua negara sedang dalam proses mengatur transfer.

Tetapi Kanada melewatkan tenggat waktu 15 Mei yang ditetapkan oleh Manila untuk mengambil kembali kiriman tersebut, mendorong Filipina untuk menarik para diplomat top dari Kanada pekan lalu.

"Jelas, Kanada tidak menganggap serius masalah ini atau negara kami. Rakyat Filipina sangat terhina tentang Kanada yang memperlakukan negara ini sebagai tempat pembuangan," kata Panelo.

Filipina telah membuat beberapa protes diplomatik ke Kanada sejak pengadilan 2016 memutuskan bahwa sampah dikembalikan. Kiriman diberi label berisi plastik untuk didaur ulang di Filipina tetapi diisi dengan berbagai sampah termasuk popok, koran, dan botol air.

Tahun lalu, Duterte memerintahkan militer untuk membatalkan kesepakatan $ 233 juta untuk membeli 16 helikopter dari Kanada, setelah Ottawa menyatakan keprihatinan mereka dapat digunakan untuk melawan pemberontak.

KEYWORD :

Rodrigo Duterte Filipina Kanada




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :