Jum'at, 03/05/2024 05:19 WIB

Aksi Massa dan Polisi "Tarung" Berdekatan

Dalam kondisi terdesak, terlihat kepolisian sempat melakukan pergantian pasukan. Pasukan pengganti masih menggunakan pentungan, bertameng, dan pelontar gas air mata.

Peserta aksi dan aparat kepolisian saling berangkuran di sekitaran kantor Bawaslu, Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Jakarta, Jurnas.com - Kericuhan polisi dengan massa di sekitaran kantor Badan Pengawas Pemilu (Banwaslu) Jakarta, kian saling dekat berhadapan. Ricuh ini terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang dituding terjadi kecurangan.

Pantauan Jurnas.com pada pukul 02.00 WIB, massa terus merangsek pertahanan apara kepolisian. Polisi sempat mundur. Pasalnya, massa terus melempari polisi dengan batu dan petasan ke arah mereka. Aparat mundur hingga ke muka jalan Wahid Hasyim, sambil sesekali melepaskan tembakan air mata.

Dalam kondisi terdesak, terlihat kepolisian sempat melakukan pergantian pasukan. Pasukan pengganti masih menggunakan pentungan, bertameng, dan pelontar gas air mata.

Aksi massa terus merangsek menyerang polisi. Bahkan jaraknya semakin dekat atau saling berhadap-hadapan sambil melempari mercon dan batu. Sedangkan polisi pada posisi bertahan sambil meluncurkan gas air mata. Namun lemparan batu dan mercon terus ke arah aparat.

Bukannya aksi bubar karena tembakan gas air mata, justru aksi massa ini malah semakin nekad mendekat. Tak ayal, pasukan sempat mundur. Namun kemudian maju lagi sambil mengingatkan massa agar bubar. Terdengar sesekali tembakan peluru karet.

KEYWORD :

Pilpres 2019 Aksi Massa Pengawas Pemilu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :