Sabtu, 20/04/2024 16:51 WIB

Srikandi Indonesia Kecam Kelakuan Elit yang Memecah-belah Bangsa

Srikandi Indonesia saat konfrensi pers di Jakarta

Jakarta, Jurnas.com - Para aktivis perempuan yang tergabung dalam Srikandi Indonesia menunjukkan keprihatinannya atas kondisi politik bangsa yang terus memanas pasca-Pilpres 2019.

Koordinator Srikandi Indonesia yang juga mantan aktivis LMND Vivin Sri Wahyuni mengatakan, pada dasarnya pesta demokrasi 17 April 2019 sudah berjalan baik, dimana masyarakat telah mengimplementasikan kedaulatannya sebagai warga negara untuk datang ke TPS dan menanfaatkan hak pilihnya.

"Sebagai warga negara, kita patut mengapresiasi kinerja pemerintah dalam menjalankan pesta demokrasi ini. Kalah dan menang adalah konsekuensi dari pertarungan," ujar Vivin dalam Konferensi Pers dengan Tema: Penolakan People Power/Gerakan Kedaulatan Rakyat sekaligus Buka Puasa Bersama di Jakarta, Selasa (21/5/2019).

Srikandi Indonesia sendiri beranggotakan para aktivis dan mantan pengurus gerakan kemahasiswaan. Diantaranya Widya Almis (Ex-aktivis GMNI), Lidya Natalia Sartono (Ex-aktivis PMKRI), Betariani Saraswati (Ex-aktivis KMHDI), Vivin Sri Wahyuni (Ex-aktivis LMND), Irma (Ex-aktivis PMII), Ifda Hanum (Ex-aktivis HMI), dan Desy Datum (Ex-aktifis GMKI).

Vivin mengingatkan, dalam persaingan politik harus dibangun jiwa patriotik, khususnya bagi para elit politik. "Jiwa patriotik cirinya menerima kekalahan dan amanah ketika mengemban kemenangan," jelasnya.

Pada kesemoatan sama, mantan Aktivis GMNI, Widya Almis menilai, banyak elit politik yang justru menjadi akar masalah. Sebab mereka memprovokasi masyarakat sehingga tak mau mengakui kekalahan.

"Padahal beda pilihan adalah hak setiap warga negara, akan tetapi menjaga keutuhan dan persatuan bangsa adalah kewajiban yang seharusnya sudah tertanam dalam diri masing-masing individu," jelas Widya.

Adapun Lidya Natalia Sartono mengatakan, Srikandi Indonesia terdorong untuk menyatakan sikap karena gerah dengan permainan elit politik yang cenderung memecah-belah bangsa.

"Kami sebagai kaum perempuan Indonesia juga terpanggil, karena tidak rela kalau bangsa ini gaduh dan jadi saling membenci," tegas Lidya.

Atas dasar itu, Srikandi Indonesia yang sangat peduli terhadap Pemilu Damai dan Persatuan Indonesia menyatakan sikap:

1. Mendukung pemilu damai dan menjujung persatuan Indonesia.

2. Berada digaris depan untuk melawan segala bentuk yang mengancam ketertiban nasional.

3. Mendukung penegakan hukum bagi pelaku makar.

KEYWORD :

Srikandi Indonesia Elit Politik Pecahbelah Bangsa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :