Rabu, 17/04/2024 03:58 WIB

SpaceX Kembali Tunda Peluncuran Satelit

Perusahaan yang didirikan Elon Musk itu sebelumnya menargetkan peluncuran jam 10:30 malam, tetapi sebelum tia waktunya SpaceX memutuskan untuk memperbarui perangkat lunak satelit dan memeriksa ulang semuanya lagi.

Roket SpaceX Falcon 9 meluncurkan pesawat ruang angkasa Dragon pada pukul 2:48 pagi hari Sabtu dari Kompleks 40 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral, Florida. Foto oleh Joe Marino-Bill Cantrell / UPI

Jakarta, Jurnas.com - Perusahaan transportasi luar angkasa Amerika Serikat, Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX) membatalkan upaya kedua untuk meluncurkan 60 satelit Starlink dari Florida, Kamis (16/05) malam waktu setempat.

Perusahaan yang didirikan Elon Musk itu sebelumnya menargetkan peluncuran jam 10:30 malam, tetapi sebelum tia waktunya SpaceX memutuskan untuk memperbarui perangkat lunak satelit dan memeriksa ulang semuanya lagi.

"Itu akan mencoba lagi dalam waktu sekitar satu minggu," bunyi pernyataan perusahaan lewat kaun twitter dilansir UPI.

Meski cuaca tergolong baik untuk peluncuran tetapi SpaceX masih melihat adanya risiko angin tingkat atas yang kuat yang juga telah menyebabkan penundaan tersebut.

SpaceX berencana untuk menggunakan satelit untuk memulai jaringan internet berkecepatan tinggi, yang bertujuan untuk meluncurkan hingga 12.000 dari mereka pada akhirnya.

Dengan peluncuran layanan baru untuk pertama kalinya, pendiri SpaceX Elon Musk telah mengakui pada hari Rabu bahwa banyak kemungkinan akan salah.

SpaceX adalah salah satu dari beberapa pemain besar yang mencoba memulai jaringan baru yang menggunakan ribuan satelit non-geostasioner untuk menawarkan Internet berkecepatan tinggi dan jenis komunikasi lainnya di seluruh dunia.

Fokusnya adalah meningkatkan akses Internet ke daerah pedesaan terlebih dahulu. Perusahaan lain yang mengerjakan rasi bintang baru termasuk OneWeb, yang meluncurkan enam satelit pertamanya pada bulan Februari, dan Telesat.

Ini akan menjadi muatan terberat yang pernah dilakukan roket Falcon.

Komisi Komunikasi Federal menyetujui aplikasi SpaceX pada 2018 untuk "menyediakan layanan broadband menggunakan teknologi satelit di Amerika Serikat dan di seluruh dunia."

KEYWORD :

Peluncuran Satelit Perusahaan SpaceX




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :