Kamis, 25/04/2024 20:06 WIB

Rusia Ingin Baikan dengan AS

 Pompeo mendesak Rusia untuk mengakhiri dukungan bagi Presiden Nicolas Maduro, tetapi seruannya ditolak mentah-mentah oleh Moskow.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: Reuters)

Moskow, Jurnas.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan ingin sepenuhnya memulihkan hubungan dengan Amerika Serikat (AS) dan percaya bahwa sekutunya dari AS, Donald Trump ingin melakukan hal yang sama.

Putin mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo bahwa ia sampai pada kesimpulan itu setelah panggilan telepon dengan Trump beberapa hari yang lalu.

Dilansir dari Al Jazeera, sebelum bertemua dengan Pomepo, ternyata Puting juga mengatakan bahwa negaranya tidak ikut campur dalam pemilihan AS.

Sebelumnya, Pompeo bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov di tempat peristirahatan Sochi di Laut Hitam Rusia dengan harapan menemukan kesimpulan bersama dalam masalah-masalah strategis di Iran, Suriah, Ukraina, dan Venezuela.

Pada konferensi pers bersama setelah pertemuan itu, Pompeo mendesak Rusia untuk mengakhiri dukungan bagi Presiden Nicolas Maduro, tetapi seruannya ditolak mentah-mentah oleh Moskow.

"Sudah tiba saatnya bagi Nicolas Maduro untuk pergi, dia tidak membawa apa-apa selain kesengsaraan bagi rakyat Venezuela, dan kami berharap dukungan Rusia untuk Maduro akan berakhir," kata Pompeo, Selasa (14/5) waktu setempat.

AS bersama dengan sekitar 50 negara lain, mendukung gerakan oposisi yang dipimpin oleh Juan Guaido, yang menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada Januari.

Sementara itu, Lavrov mengatakan masa depan Maduro harus diputuskan oleh rakyat Venezuela dan menyebut tekanan AS terhadapnya tidak demokratis.

Terkait dengan Iran, Lavrov mengatakan, Rusia dan AS memiliki banyak perbedaan dan mengkritik keputusan AS yang secara sepihak keluar dari perjanjian Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) dengan maksud menekan program nuklir Negeri Para Mullah itu.

Pompeo mengatakan, AS akan menanggapi dengan tepat setiap serangan Iran terhadap kepentingan AS, merujuk ancaman militer Iran untuk menutup selat strategis Hormuz di Teluk. Sekretaris AS.

AS baru-baru ini memperketat pembatasan pada program nuklir Iran dengan mencabut keringanan sanksi impor minyak kepada anggota Dewan Keamaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Bukan hanya itu, Paman Sam juga memberlakukan sanksi baru di sektor logam negara itu.

Pada krisis Ukrai na, kedua belah pihak juga berselisih, Pompeo mengatakan AS tidak akan mengakui pencaplokan Crimea Moskow 2014 dan akan tetap menerapkan sanksi ekonomi terhadap Rusia atas tindakan itu.

Pompeo juga meminta Moskow untuk membebaskan sekelompok pelaut Ukraina, yang ditangkap Rusia November lalu, dan untuk bekerja dengan presiden baru Ukraina untuk membawa perdamaian ke Ukraina timur.

Sementara itu, Lavrov mengatakan bahwa Kremlin akan menyambut permintaan resmi oleh Washington untuk pertemuan antara AS dan presiden Rusia pada pertemuan puncak G20 yang dijadwalkan Juni.

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Kesepakatan Nuklir Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :