Sabtu, 20/04/2024 08:43 WIB

Qatar Minta Arab Saudi Hapus Pembatasan Jamaah Haji

Kementerian juga meminta Riyadh untuk menghapus tindakan diskriminatif terhadap Qatar dan penduduk negara Teluk Persia.

Jama`ah haji (Foto: Financial Tribune)

Jakarta, Jurnas.com - Qatar meminta Arab Saudi untuk menghapus semua hambatan dan batasan bagi warganya yang ingin melakukan ziarah haji.

Dilansir PressTV, Kementerian Wakaf Qatar dan Urusan Islam menyerukan pemerintah Saudi untuk mengangkat semua hambatan dan pembatasan yang diberlakukan pada warga Qatar yang ingin melakukan ritual keagamaan mereka.

Ia menambahkan, pembatasan perjalanan seperti itu mencegah operator tur agama Qatar melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk membuat pengaturan yang diperlukan bagi para peziarah, seperti negara-negara lain.

Kementerian juga meminta Riyadh untuk menghapus tindakan diskriminatif terhadap Qatar dan penduduk negara Teluk Persia.

Kedua negara terlibat dalam sengketa diplomatik sejak Juni 2017.

Doha mengajukan permintaan itu setelah Arab Saudi, rumah bagi kota-kota suci Islam di Mekah dan Madinah, mengumumkan pendaftaran elektronik bagi warga Qatar untuk memungkinkan mereka melakukan ibadah haji selama bulan suci Ramadan.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Lembaga Pers Saudi, Selasa mengatakan bahwa Qatar dan penduduk asing negara Teluk Persia akan diizinkan mendarat di bandara Jeddah atau Madinah.

Namun, Komite Nasional Hak Asasi Manusia Qatar menolak tindakan baru itu sebagai "nominal" dan tidak mencukupi dan mengatakan perjalanan udara tetap terhambat dan satu-satunya pos perbatasan telah ditutup selama hampir dua tahun.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir semuanya memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar setelah secara resmi menuduhnya "mensponsori terorisme."

Pemerintahan Presiden Yaman yang didukung Saudi dan mantan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi, Libya, Maladewa, Djibouti, Senegal dan Komoro kemudian bergabung dengan kamp dalam mengakhiri hubungan diplomatik dengan Doha. Jordan menurunkan hubungan diplomatiknya juga.

Kementerian Luar Negeri Qatar kemudian mengumumkan bahwa keputusan untuk memutuskan hubungan diplomatik tidak dapat dibenarkan dan didasarkan pada klaim dan asumsi yang salah.

Berbicara kepada para pemimpin dunia pada sesi ke-73 Majelis Umum PBB di New York pada bulan September 2018, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengecam boikot diplomatik dan perdagangan yang dipimpin Arab Saudi yang sedang berlangsung terhadap kerajaan Teluk Persia yang kaya energi, menggambarkan langkah itu. sebagai pelanggaran mencolok dari hukum internasional.

KEYWORD :

Arab Saudi Qatar Jamaah Haji




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :