Kamis, 25/04/2024 14:44 WIB

Tensi AS-China Tegang, Harga Minyak Anjlok

Minyak mentah berjangka internasional Brent diperdagangkan pada USD69,83 per barel pada 0630 GMT, dengan penurunan 0,7 persen, setelah ditutup pada USD70,31 per barel pada Rabu (8/5).

Presiden Donald Trump (R) dan Presiden China Xi Jinping (L) (Foto: AP)

Washington, Jurnas.com - Tensi ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali meninggi. Akibatnya, harga minyak turun saat perdagangan dibuka pada Kamis (9/5).

Dilansir dari Anadolu, minyak mentah berjangka internasional Brent diperdagangkan pada USD69,83 per barel pada 0630 GMT, dengan penurunan 0,7 persen, setelah ditutup pada USD70,31 per barel pada Rabu (8/5).

Sementara itu, minyak mentah berjangka Amerika, Texas Intermediate, diperdagangkan pada USD61,73 per barel di saat yang sama, dan mengalami kerugian 0,3 persen, setelah ditutup pada USD61,93 per barel di hari sebelumnya.

Ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia meningkat ketika Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa China melanggar kesepakatan perdagangan. 

"Mereka tidak bisa melakukan itu. Jadi mereka akan membayar," kata Trump di hadapan pendukungnya selama kampanye di negara bagian Florida, Rabu (8/5).

Pada Minggu (5/5), Trump mengancam akan menambah tarif USD200 miliar atas barang-barang China dari 10 persen menjadi 25 persen.

"Tarif 25 persen akan diterapkan pada barang-barang China senilai USD325 miliar sesegera mungkin," kata Trump.

Beijing mengatakan jika Washington meningkatkan tarif, maka Beijing akan merespons dengan "langkah yang sepadan". 

"Meningkatnya ketegangan perdagangan tak menguntungkan rakyat kedua negara dan dunia," kata Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan.

Jika negosiasi perdagangan gagal, investor khawatir hal itu akan memicu perlambatan ekonomi global, menurunkan permintaan minyak di seluruh dunia, sambil menekan harga minyak.

KEYWORD :

Perang Dagang Amerika Serikat China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :