Jum'at, 26/04/2024 11:49 WIB

Suriah Desak Kerjasama dengan Korea Utara Hadapi AS

Mekdad juga mengecam rasa tidak hormat AS atas kewajibannya dalam pembicaraan dengan Korea Utara mengenai sanksi dan denuklirisasi.

Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad (C, R) bertemu dengan mitranya dari Korea Utara, Pak Myong-gu dan rombongan pendamping di ibu kota Suriah Damaskus pada 1 Mei 2019. (Foto oleh SANA)

Jakarta, Jurnas.com- Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad menyerukan kerjasama bilateral yang lebih erat dengan Korea Utara dalam menghadapi sanksi ekonomi dan langkah-langkah hukuman yang dikenakan oleh Amerika Serikat terhadap kedua negara.

Dalam pertemuan dengan rekannya dari Korea Utara, Pak Myong-gu dan rombongan pendampingnya di ibu kota Suriah, Damaskus, Rabu, Mekdad menunjuk ke hubungan yang sangat mengakar antara kedua negara di arena ekonomi, militer, dan politik yang berbeda.

"Perlu interaksi Damaskus-Pyongyang yang lebih kuat untuk menghadapi tindakan ekonomi sepihak yang dilakukan oleh Amerika Serikat," kata Mekdad dilansir PressTV.

Mekdad juga mengecam rasa tidak hormat AS atas kewajibannya dalam pembicaraan dengan Korea Utara mengenai sanksi dan denuklirisasi.

Trump menegaskan bahwa permintaan Korea Utara bahwa AS mencabut sanksi ekonomi secara keseluruhan memaksa timnya untuk menjauh dari mencapai kesepakatan. Para pejabat Korea Utara membantah tuduhan itu, dengan alasan bahwa orang Amerika bertindak dalam "itikad buruk."

Pejabat Korea Utara kemudian dengan keras mengutuk pengakuan Presiden AS Donald Trump atas Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki sebagai wilayah Israel yang berdaulat, menekankan bahwa Pyongyang menganggap Dataran Tinggi Golan sebagai tanah yang diduduki Suriah

KEYWORD :

Korea Utara Suriah Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :