Tampak seorang ibu sedang memesan cabai di salah satu pasar (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut sasaran operasi pasar harus jelas dan terukur, jika nantinya pemerintah akan melakukan kegiatan tersebut saat Ramadan, dengan tujuan menurunkan harga.
Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan, ukurannya bukan saja sebatas berapa banyak komoditas yang dilepas ke pasar, melainkan seberapa banyak masyarakat rentan yang akan terdampak dari operasi pasar tersebut.
“Operasi pasar jangan hanya menjadi proyek saja,” tegas Tulus dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (26/4) di Jakarta.
YLKI: Jika Macet Ekstrem, Jalan Tol Harus Gratis
Tulus menerangkan, selama Ramadan dan mendekati Hari Raya Idul Fitri, permintaan bahan pangan baik segar maupun olahan akan melonjak sebesar 20 hingga 30 persen.
Karena itu, YLKI meminta pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan), dan Bulog mampu meyakinkan pasar bahwa pasokan bahan pangan dalam keadaan cukup sampai lebaran.
Jangkau Masyarakat Lebih Luas, Bulog Gandeng Transmart Distribusikan Beras Operasi Pasar
“Pemerintah harus mampu menjaga melancarkan arus distribusi barang, sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar akibat gangguan distribusi,” jelas dia.
Tulus juga mengimbau Kemendag mengendalikan pelaku pasar besar, supaya tidak menjadikan momentum bulan puasa untuk mengeksploitasi konsumen dengan kenaikan harga yang fantastis.
Tulus Abadi Operasi Pasar Seputar Ramadan