Kamis, 25/04/2024 06:37 WIB

Begini Cara Paris Hormati Korban Bom Gereja Sri Lanka

Operator Menara Eiffel sering menggunakan lampu tengara sebagai simbol penghormatan. Menara menjadi gelap pada Mei 2017

Menara Eiffel Paris mematikan lampu untuk menghormati korban bom gereja di Sri Lanka (foto: UPi)

Jakarta, Jurnas.com - Menara Eiffel ikon Paris menjadi gelap pada tengah malam Senin (22/04) untuk menghormati mereka yang meninggal dalam pemboman Paskah di gereja dan hotel di Sri Lanka.

Sebuah posting di akun Twitter tengara itu menjelaskan, "Saya akan mematikan lampu untuk membayar upeti," dilansir UPI.

Sri Lanka mengumumkan keadaan darurat pada Senin setelah serangan bom bunuh diri menewaskan hampir 300 orang dan melukai ratusan lainnya.

Pihak berwenang Sri Lanka mengatakan 12 orang lebih telah ditangkap, dan mereka mengidentifikasi kelompok militan Islam nasional, Thowheed Jamath, yang bertanggung jawab atas ledakan itu. Serangan terkoordinasi melibatkan sembilan ledakan bom di empat gereja dan tiga hotel. Satu terjadi di Gereja Santo Sebastian, Kolombia, karena lebih dari 1.000 umat menghadiri kebaktian Paskah.

Operator Menara Eiffel sering menggunakan lampu tengara sebagai simbol penghormatan. Menara menjadi gelap pada Mei 2017, setelah sebuah ledakan di Manchester, Inggris, konser menewaskan 22 orang. Lampu juga dimatikan pada Januari 2015 serangan terhadap majalah sindiran Perancis Charlie Hebdo, dan pada November 2015 untuk menghormati lebih dari 200 orang tewas di enam lokasi di sekitar Paris dalam serangan teroris.

Serangan-serangan di Sri Lanka adalah fokus dari banyak khotbah Paskah di seluruh dunia, ketika informasi diungkapkan tentang ruang lingkup korban.

"Doa-doa saya ditujukan kepada semua orang yang terkena dampak tindak kekerasan tercela ini," kata Allen H. Vigneron, uskup agung Detroit.

"Ada ikatan universal antara kita di sini di Keuskupan Agung Detroit dan orang-orang Katolik Sri Lanka yang berada di gereja merayakan tanggal paling suci dan paling penting dalam kalender Kristen - Paskah. Semoga Kristus Yang Bangkit merangkul mereka yang terbunuh, menyembuhkan keluarga mereka, dan selamat, dan bantu jadikan dunia ini toleransi dan penerimaan," tambahnya.

Para pemimpin dunia juga menawarkan dorongan, termasuk Sekretaris Jenderal Helga Schmid dari European External Action Service, cabang Komisi Eropa, dan Duta Besar AS untuk Uni Eropa Gordon Sondland.

"Amerika Serikat dan Uni Eropa berdiri bersama dalam berbagi belasungkawa dan dukungan terdalam kami untuk keluarga dan teman-teman para korban serangan teroris hari ini di Sri Lanka," kata mereka dalam sebuah pernyataan bersama, Minggu.

"Setiap orang harus bebas untuk mempraktikkan keyakinan mereka sendiri tanpa rasa takut. Uni Eropa dan Amerika Serikat bersama-sama mendukung warga Sri Lanka dan semua orang yang ingin hidup damai sesuai dengan keyakinan mereka."

KEYWORD :

Ledakan Bom Gereja Sri Lanka Paris




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :