Kamis, 25/04/2024 18:06 WIB

Kementan Salurkan Bantuan Rp4,9 Miliar dan Ekspor Kelapa ke Australia

Kementan menyalurkan bantuan kepada para petani Pagandada secara langsung senilai Rp4,9 miliar.

Kementerian Pertanian melepas ekspoe kelapa dan kayu olahan di sela Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementerian Pertanian 2019 di lapangan Katapang Doyong Pangandaran, Jumat (29/3).

Pangandaran, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melepas ekspor kelapa bulat asal Pangandaran ke Australia sebayak 15 ton dan kayu olahan (barecore) ke Tiongkok 591,317 m3 yang nilai ekspornya sebesar Rp1,85 miliar.

Pelepasan ekspor tersebut dilakukan di sela Apresiasi dan Singkronisasi Program Kementerian Pertanian (Kementan) 2019 di lapangan Katapang Doyong Pangandaran, Jumat (29/3).

Mewakili Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman Kepala Badan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementan, Momon Rusmono menyalurkan bantuan kepada para petani Pagandada secara langsung senilai Rp4,9 miliar.

"Kita bangga dengan petani dan pelaku usaha agribisnis di Pangandaran. Pintar melihat peluang dan potensi yang ada. Ini yang namanya petani milenial," kata Momon.

Di Pangandaran ada lima kecamatan yang merupakan sentra kelapa, di antaranya Kalipucang, Sidamulih, Parigi, Cijulang, dan Mineral. Luasnya sekitar 33.400 hektare. Dari luas tersebut, 21 ribu hektare yang memproduksi kelapa, sedangkan sisanya disadap atau dideres untuk bahan gula.

Karena itu, Momon mengatakan, Kementan akan terus mendorong pada para petani muda agar tidak hanya memproduksi, namun juga bisa menjual produk dalam negeri bahkan menjajah pasar internasional.

Di tempat yang sama Karantina juga meluncurkan aplikasi I-MACE (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports). Aplikasi ini dapat memberikan informasi berupa komoditas unggulan ekspor di masing-masing wilayah.

Tujuan aplikasi tersebut untuk mempermudah pemerintah daerah memetakan dan mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya.

"Lewat Barantan kami luncurkan program Agro Gemilang, manfaatkan. Ini program bersama kami untuk mencetak eksportir baru dibidang pertanian," ungkapnya.

Momon juga mengatakan, Kementan berharap dengan ekspose ekspor berbagai komoditas pertanian di berbagai media, masyarakat semakin sadar bahwa banyak yang bisa kita ambil manfaatnya.

"Kami minta agar semua yang kita miliki ini harus tetap dijaga dari ancaman bioterorisme global berupa hama dan penyakit yang dapat merusak sumberdaya alam kita," tegasnya.

Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementan, Ali Jamil, mengatakan, hingga Maret 2019 ekspor kelapa yang disertifikasi lewat Karantina Bandung sebanyak 78 ton atau senilai Rp2,69 miliar sedangkan pada 2018 total ekspornya mencapai 182 ton atau serata Rp6,28 miliar.

Untuk komoditas barecore yang disertifikasi Karantina Bandung hingga Maret sejumlah 22.760,1412 m3 dengan nilai Rp45,52 miliar

"Selain itu terdapat juga beberapa komoditas unggulan ekspor dari Jawa Barat yang disertifikasi Karantina Bandung diantaranya kakao, makanan kering, teh dan kopi biji, dengan tujuan negara diantaranya Afrika Selatan, Brazil, Australia, Anerika Serikat, Jepang hingga Swis," sebutnya.

Adapun menurut data BPS, nilai ekspor komoditas pertanian dari Jawa Barat memiliki kecenderungan peningkatan. Pada tahun 2015 nilai ekspor komoditas pertanian Jabar mencapai 202,49 juta USD, sedangkan pada tahun 2016 sebesar 184,31 juta USD dan pada 2017 sebesar 264,16 USD.

Sekedar diketahui, bantuan Rp4,9 miliar itu berupa alat dan mesin pertanian seperti traktor roda dua, handsprayer, cultivator dan pompa air. Selain itu berupa kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat, domba, benih pala, benih kelapa , benih sayur dan mangga, juga sarana produksi cabai, manggis, pisang dan pascapanen cabai.

Bantuan juga berupa benih padi varietas inpari 32, 33, 42 dan 43 serta power threser. Disalurkan pula ayam umur empat minggu beserta pakan, vaksin dan kandangnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Ekspor Pangandaran Bantuan Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :