
Manchester United (Foto:TheSun)
Jakarta, Jurnas.com – Perempat final Liga Champions 2018/2019 akan mempertemukan Manchester United (MU) kontra Barcelona. Duel Inggris versus Spanyol ini akan menjadi laga menarik, mengingat kedua tim pernah bertemu di partai puncak 10 tahun lalu.
Barca memenangkan final Liga Champions 2009 setelah mengandaskan MU dengan skor akhir 2-0. El Blaugrana lagi-lagi menjadi momok bagi United saat berhadapan 2011 silam, yang berujung kemenangan 3-1 untuk Messi dkk.
Namun pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer punya kenangan manis saat berlaga di Camp Nou. Di final Liga Champions 1999, Setan Merah menang 2-1 berkat dua gol di waktu injury time, yang kala itu dilakoni oleh Solskjaer.
Onana Bakal Pindah ke Rumah Lama Paul Pogba
Dan kini, kedua tim kembali bertemu. Dikutip dari Marca, berikut ini enam alasan MU akan merepotkan Barcelona:
- Unggul bola udara
MU unggul dari Barca jika melihat postur pemain. United memiliki Chris Smalling dan Nemanja Matic dengan tinggi 1,94 meter, Scott McTominay (1,93 meter), Paul Pogba (1,91 meter), Romelu Lukaku (1,90 meter), David de Gea (1,89 meter), dan Victor Lindelof/Eric Baily (1,87 meter), dan Marcus Rashford (1,85 meter).
- Tak terkalahkan
Kemenangan di kandang Paris Saint-Germain (PSG) Parc des Pricess dengan 10 orang pemain menjadi bukti klub Inggris ini punya kepercayaan diri yang luar biasa.
Dan sejak kedatangan Solskjaer menggantikan Jose Mourinho, MU hampir tak terkalahkan dengan 14 kali kemenangan dari 18 pertandingan. Dua kali imbang dan dua kali kalah.
MU Paksa PSG Turunkan Harga Manuel Ugarte
- Sosok Pogba
Di era Solskjaer, Pogba menjelma sebagai pemain penting di tubuh United. Dalam 14 pertandingan, ia sudah menyarangkan delapan gol dan enam assist.
Sementara di era Mourinho, gelandang berkebangsaan Prancis itu mencetak lima gol dan empat assist dalam 20 pertandingan.
- Nomor 9 atau False 9?
Solskjaer punya pilihan dilematis di barisan terdepan, yakni memilih Jese Lingard sebagai false nine atau penyerang murni di kaki Romelu Lukaku. Keduanya punya ketajaman masing-masing di depan gawang lawan.
- Serangan balik mematikan
Saat masih dilatih Mourinho, United masih bermasalah dalam hal memulai serangan. Namun di tangan Solskjaer, Setan Merah membuktikan bahwa serangan balik mereka cukup ampuh.
Kala melawan PSG, Lukaku dkk mencetak tiga gol hanya dengan total empat kali tembakan ke gawang Buffon, yang mengalir dari kaki Lingard, Rashford, Anthony Martial, Lukaku, dan Pogba.
- Penjaga gawang tangguh
Bukan rahasia lagi, De Gea merupakan salah satu penjaga gawang terbaik di dunia. Di Liga Inggris, kiper Spanyol ini sudah melakukan 100 clean sheet, dan menjadi pemain terbaik empat tahun berturut-turut di MU.
KEYWORD :Manchester United Barcelona Liga Champions