Sabtu, 20/04/2024 20:19 WIB

Muslim Uighur Disiksa, Asri Anas: Pemerintah Jangan Tinggal Diam

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) MPR RI Muh. Asri Anas mengecam keras tindakan pemerintah China terhadap minoritas Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, China

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) MPR RI Muh. Asri Anas

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) MPR RI Muh. Asri Anas mengecam keras tindakan pemerintah China terhadap minoritas Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, China. Ia pun meminta agar pemerintah Indonesia segera bereaksi dan mengutuk kekejaman terhadap suku minoritas di negara tersebut.

Menurut Asri, saatnya Indonesia melalui kementerian luar negeri mengkritik keras China. Apalagi laporan-laporan dari Human Rights Watch telah menyatakan terjadi pelanggaran HAM berat kepada umat muslim di sana.

"Saya pribadi mengutuk keras perlakuan sewenang-wenang kepada saudara muslim kita di Xinjiang. Pemerintah Indonesia harus mengeluarkan pernyataan keras kepada pemerintah China untuk segera menutup kamp-kamp khusus itu dan membebaskan mereka yang ditangkapi," tegas mantan Ketua Umum Badan Kontak Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulbar ini.

Asri menjelaskan, umat muslim di Xinjiang khususnya suku Uighur, dipantau sangat ketat dan telah dilanggar hak-hak asasi manusianya dengan secara paksa dimasukkan ke kamp-kamp khusus untuk program `reedukasi`.

Mereka yang keluar dari kamp khusus itu, kata Asri mengaku kepada media telah mendapat penyiksaan fisik maupun psikologis selama di kamp-kamp penahanan.

"Menurut laporan yang ada lebih satu juta orang mayoritas muslim ditahan. Mendapat penyiksaan fisik dan harus memberikan sampel biometrik serta DNA dirinya," jelas ketua DPW PAN Sulbar ini.

Ia melanjutkan, sebagai negara beradab dan mayoritas muslim maka Indonesia wajib memperingatkan China aras perlakuannya terhadap minoritas muslim di wilayah itu.

"Kita ini adalah saudara dengan mereka, jika bukan kita yang menekan China siapa lagi," terang Asri yang pernah mengikuti pertemuan parlemen dunia untuk pembebasan Palestina dan perjuangan umat muslim di Turki.

Sebelumnya pada 2018, sebuah komite PBB mendapat laporan bahwa  warga Uighur ditahan dan dipaksa belajar bahasa Mandarin serta diarahkan untuk mengecam, bahkan meninggalkan keyakinan mereka.

Mereka yang berada di luar kamp diawasi gerak-geriknya, baik suku Uighur maupun warga Muslim lainnya di Xinjiang. Suku Uighur sendiri adalah kaum Muslimin beretnis Turki yang mendiami wilayah China bagian barat. Jumlahnya sekitar 11 juta orang.

KEYWORD :

Asri Anas Muslim Uighur China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :