Kamis, 25/04/2024 05:01 WIB

Hak Siar Televisi Anak Eks Perdana Menteri Thailand Ditutup Jelang Pemilu

Keduanya disebut menyebarkan informasi yang membuat resah masyarakat.

Demonstran antipemerintah Thailand menuntut Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra untuk mundur dari jabatannya. (Foto: AFP)

Bangkok, Jurnas.com - Siaran tasiun televisi Voice TV yang diketahui milik dua anak mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Sinawatra dihentikan sementara waktu. Keputusan itu diambil menjelang pemilihan umum (Pemilu) 24 Maret mendatang.

Komisi Penyiaran Thailand (NBTC) menyebutkan bahwa ada dua program acara di Voice TV yang ditutup, yaitu Tonight Thailand dan Wake Up News. Keduanya disebut menyebarkan informasi yang membuat resah masyarakat.

"NBTC memerintahkan Voice TV memperbaiki diri dengan mencabut izin siaran selama 15 hari," kata Komisioner NBTC, dilansir dari Reuters, Selasa (12/2).

Sekretaris Jenderal NBTC, Takorn Tantasith, mengatakan, kedua program televisi itu melanggar peraturan penyiaran karena materi acaranya membahayakan keamanan negara, perdamaian, dan ketertiban.

Sekedar diketahui, Pemilik Voice TV adalah dua anak Thaksin. Ayah mereka terjungkal akibat kudeta pada 2006, dan hidup dalam pengasingan di luar negeri sejak 2008 demi menghindari kasus korupsi.

Pemerintah Thailand khawatir stasiun televisi itu digunakan untuk mempropagandakan para pendukung Thaksin yang masih cukup banyak. Sebab, calon petahana yang merupakan mantan panglima angkatan bersenjata, Prayut Chan o-Cha, juga turut bersaing dalam pemilu.

KEYWORD :

Pemilu Thailand Voice TV Thaksin Sinawatra




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :