Jum'at, 19/04/2024 20:29 WIB

Alat Pemeriksa Asteroid Jepang Dipastikan Mendarat Februari

Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (JAXA) menyatakan bahwa alat penyelidikan yang dikirim untuk memeriksa asteroid untuk menjelaskan asal-usul tata surya diperkirakan akan mendarat akhir bulan ini.

Ilustrasi perangkat di luar angkasa

Jakarta - Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (JAXA) menyatakan bahwa alat penyelidikannya yang dikirim untuk memeriksa asteroid untuk menjelaskan asal-usul tata surya diperkirakan akan mendarat akhir bulan ini.

JAXA menyebutkan, penyelidikan Hayabusa2 diharapkan menyentuh asteroid Ryugu pukul 8 pagi waktu setempat pada 22 Februari.

"Titik pendaratan diputuskan dan bagaimana kita akan mendarat dikonfirmasi, jadi kami ingin melakukan yang terbaik untuk mencapai ini tanpa membuat kesalahan," kata manajer proyek JAXA Yuichi Tsuda dikutip The National, Jumat (08/02).

Pengumuman itu muncul setelah agensi pada Oktober menunda peluncuran selama beberapa bulan, mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan pendaratan karena data terbaru menunjukkan permukaan asteroid lebih kasar dari yang diharapkan.

Para ilmuwan sudah menerima data dari probe lain yang digunakan di permukaan asteroid.

Pada bulan Oktober, JAXA berhasil mendaratkan robot pengamatan 10kg baru yang dikenal sebagai MASCOT (Mobile Asteroid Surface Scout).

Dipenuhi dengan sensor, robot dapat mengambil gambar pada berbagai panjang gelombang, menyelidiki mineral dengan mikroskop, mengukur suhu permukaan dan mengukur medan magnet.

Hayabusa2, seukuran kulkas besar dan dilengkapi dengan panel surya, adalah penerus penjelajah asteroid pertama JAXA, Hayabusa, yang merupakan bahasa Jepang untuk elang.

Misi Hayabusa2, yang menelan biaya sekitar 30 miliar yen ($ 260 juta), diluncurkan pada Desember 2014 dan akan kembali ke Bumi dengan sampelnya pada tahun 2020.

Foto-foto Ryugu - yang berarti `Istana Naga dalam bahasa Jepang, sebuah kastil di dasar lautan dalam dongeng Jepang kuno - menunjukkan asteroid yang berbentuk agak seperti gasing berputar dengan permukaan kasar.

Dengan mengumpulkan sampel darinya, para ilmuwan berharap untuk menjawab beberapa pertanyaan mendasar tentang kehidupan dan alam semesta, termasuk apakah unsur-unsur dari ruang angkasa membantu memunculkan kehidupan di Bumi.

KEYWORD :

Pemeriksa Asteroid Lembaga Antariksa Jepang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :