Sabtu, 27/04/2024 00:16 WIB

Benarkah Ganja Bisa Turunkan Kesuburan Pria?

Sebagai permulaan, tim peneliti berspekulasi bahwa pria yang merokok atau mengisap ganja akan memiliki kualitas sperma yang buruk. Namun, itu bukan kesimpulan yang dicapai penelitian ini.

Ilustrasi tanaman ganja

Jurnas.com - Dengan meningkatnya legalisasi ganja, terutama ganja medis, para peneliti tertarik untuk mencari tahu lebih banyak tentang dampaknya terhadap kesehatan. Salah satu area yang saat ini sedang dieksplorasi adalah efek ganja pada kesuburan pria.

Sebuah penelitian yang dilakukan Institut Nasional Kesehatan Anak dan Pembangunan Manusia menemukan, pria di negara-negara Barat menghadapi krisis kesuburan.

Menurut Eunice Kennedy Shriver, sekitar 9 persen pria di Amerika Serikat menghadapi masalah ketidaksuburan. Untuk alasan ini, para peneliti telah melihat bagaimana berbagai faktor yang dapat dimodifikasi, seperti pilihan gaya hidup, dapat mempengaruhi kesuburan pria.

Dalam sebuah studi baru, tim peneliti dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard TH Chan di Boston, MA, telah memfokuskan pada efek merokok ganja terhadap penanda kesuburan pria.

Temuan para peneliti, yang mereka laporkan dalam sebuah makalah studi yang ditampilkan dalam jurnal Human Reproduction , bertentangan dengan hipotesis yang mereka buat pada awal penelitian.

"Temuan tak terduga menyoroti betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang efek kesehatan reproduksi ganja dan, pada kenyataannya, efek kesehatan ganja secara umum," catat penulis studi Jorge Chavarro dilansir Medicalnewstoday.

"Hasil kami perlu ditafsirkan dengan hati-hati, dan mereka menyoroti kebutuhan untuk mempelajari lebih lanjut efek kesehatan dari penggunaan ganja," tambahnya.

Sebagai permulaan, tim peneliti berspekulasi bahwa pria yang merokok atau mengisap ganja akan memiliki kualitas sperma yang buruk. Namun, itu bukan kesimpulan yang dicapai penelitian ini.

Dalam penelitian mereka, para peneliti merekrut 662 pria yang menghadiri Klinik Kesuburan di Massachusetts General Hospital di Boston antara tahun 2000 dan 2017. Partisipan rata-rata adalah 36 tahun, berkulit putih, dan memiliki gelar sarjana.

Untuk menilai kualitas sperma, para peneliti mengumpulkan dan menganalisis 1.143 sampel sperma dari peserta penelitian. Mereka juga mengambil sampel darah dari 317 pria. Tim menggunakan sampel darah untuk menguji hormon reproduksi.

Selain itu, para peneliti meminta para pria untuk mengisi kuesioner yang menanyakan tentang penggunaan ganja, termasuk apakah mereka pernah merokok lebih dari dua kali dan apakah mereka masih menggunakan ganja.

Tim menemukan bahwa 365 (atau 55 persen) dari peserta telah merokok ganja pada titik tertentu dalam hidup mereka. Dari orang-orang ini, 44 persen tidak lagi menggunakan zat ini, sementara 11 persen mengidentifikasi diri sebagai perokok saat ini.

Dalam melihat sampel sperma, para peneliti memperhatikan bahwa pria yang menggunakan ganja memiliki konsentrasi sperma rata-rata yang lebih tinggi daripada bukan perokok.

Lebih khusus lagi, pengguna ganja memiliki konsentrasi sperma rata-rata 62,7 juta sperma per mililiter ejakulasi, sedangkan rekan-rekan mereka yang tidak pernah merokok ganja memiliki 45,4 juta sperma per mililiter ejakulasi.

Para peneliti juga mengamati bahwa di antara perokok ganja, hanya 5 persen memiliki konsentrasi sperma di bawah 15 juta sperma per mililiter ejakulasi, ambang batas untuk tingkat konsentrasi sperma normal. Sementara 12 persen perokok yang tidak pernah merokok memiliki konsentrasi sperma di bawah tingkat ini.

KEYWORD :

Tanaman Ganja Kesuburan Pria Hasil Penelitian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :