Jum'at, 19/04/2024 04:43 WIB

Adat Jawa yang Khas Bisa Jadi Pilihan Anda Rayakan Pernikahan

Jika Anda dan pasangan ingin menikah dengan balutan adat Jawa maka penting untuk memahami filosofinya berikut ini. 

Gebyar Pernikahan Indonesia 10th Edition

Jakarta, Jurnas.com - Setiap daerah di Pulau Jawa memiliki pakem masing-masing, maka sangat penting untuk memperhatikan detail perbedaan karena makna yang hadir akan berbeda.

Seperti paes pengantin putri, busana kain jawa dan aksesoris yang dikenakan kedua pengantin, beberapa diantaranya bermakna kesucian, kehormatan, persatuan, dan harapan kebahagiaan.

Keseluruhan pernikahan Paes Ageng Kanigaran menampilkan pernikahan yang berkesan mewah, gagah, bijaksana dan agung.

Menelaah pernikahan bernafaskan adat Jawa, Rostantri sebagai marketing SISS The Wedding mengatakan Paes Ageng Kanigaran Yogyakarta menjadikan pengantin laksana raja dan ratu dalam prosesi pernikahan.

Begitu indah, unik dan rinci serta harus dijalani penuh kekuatan dan kesabaran. Riasan dan busana pengantin menjadi ciri khas utama adat ini, dimana terdapat rangkaian pakem atau aturan yang harus dipatuhi dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Senada dengan Rostantri, Kanya Wirasati sebagai PR dan Marketing Suryo Decor turut menambahkan, “Dekorasi memegang peran signifikan pada suatu pernikahan, karena dekorasi mampu menggambarkan latar belakang keluarga, adat budaya yang dijunjung serta harapan yang ingin dicapai. Beriringan dengan rias dan busana, dekorasi Paes Ageng Kanigaran memiliki detail yang menyempurnakan keseluruhan susunan adat dan suasana yang menggambarkan pernikahan laksana bangsawan keraton.

Gebyok bernafaskan Jawa Tengah khususnya Yogyakarta, akan membangun atmosfer tradisional keraton pada ruangan.

Khusus untuk Gebyar Pernikahan Indonesia 10thEdition, Suryo Decor akan mendekorasi keseluruhan ruangan yang mengadopsi arsitektur bangunan Gedhong Kaca Museum Hamengkubuwono IX yang terletak di kawasan keraton.

Plafon konstruksi bertingkat dan ditopang tiang Soko Guru adalah ciri khas bangunan keraton dan akan didominasi warna merah, hitam dan emas sehingga masyarakat seolah dapat merasakan langsung keagungan dan keindahan Keraton Yogyakarta.

 Parakrama Organizer yang telah sukses hadirkan sembilan kali eksibisi pernikahan tradisional sejak tahun 2005, awal tahun 2019 ini kembali menghadirkan Gebyar Pernikahan Indonesia 10thEdition dengan mengangkat tema Asmaradana Pengantin Jawa.

Diadakan selama tiga hari berturut-turut pada 8-10 Februari 2019 di Kartika Expo Center, Balai Kartini, Jakarta, eksibisi akan terbuka untuk umum sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati dan menyaksikan rangkaian acara yang kaya akan budaya adat Jawa dan seluruh Indonesia.

 

KEYWORD :

Pernikahan Adat Adat Jawa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :