Jum'at, 26/04/2024 15:16 WIB

Gebyar Pernikahan Indonesia dalam Balutan Adat Jawa

Asmaradana Pengantin Jawa menjadi Primadona perayaan pernikahan sakral nan sarat tradisi serta makna.

Gebyar Pernikahan Indonesia 10th Edition

Jakarta, Jurnas.com - Parakrama Organizer yang telah sukses hadirkan sembilan kali eksibisi pernikahan tradisional sejak tahun 2005, awal tahun 2019 ini kembali menghadirkan Gebyar Pernikahan Indonesia 10thEdition dengan mengangkat tema Asmaradana Pengantin Jawa.

Diadakan selama tiga hari berturut-turut pada 8-10 Februari 2019 di Kartika Expo Center, Balai Kartini, Jakarta, eksibisi akan terbuka untuk umum sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati dan menyaksikan rangkaian acara yang kaya akan budaya adat Jawa dan seluruh Indonesia.

Melalui pengalaman bertahun-tahun dalam menyelami adat budaya Indonesia, Parakrama memahami bahwa masyarakat Jawa memiliki tradisi yang demikian beragam dalam perhelatan hari besar, salah satunya pernikahan.

Sebagai momen yang dianggap sakral, menyatunya dua insan dirayakan masyarakat Jawa melalui sebuah seremoni dengan tata cara spesifik, runut, kaya makna di setiap langkah, gerakan serta sarat estetika. Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah dengan tradisi istimewa, dimana Paes Ageng Kanigaran Yogyakarta menjadi primadona bagi calon pengantin yang mendambakan perayaan pernikahan megah dan sakral. 

Setiap detail upacara pernikahan mengandung arti mendalam, mulai dari make up dan baju adat kedua pengantin dan keluarga besar, pranata cara atau pembawa acara, susunan acara yang sesuai adat, dekorasi gebyok khas Jogjakarta, menu jamuan yang disajikan bagi keluarga dan tamu undangan, hingga musik dan hiburan yang mengiringi sepanjang acara turut mendukung terciptanya kesempurnaan bagi pernikahan bertema Paes Ageng Kanigaran.

Marketing Director Parakrama Organizer Arief Rachman mengatakan sembilan kali mengadakan Gebyar Pernikahan Indonesia adalah prestasi yang kami syukuri, dan eksibisi yang kesepuluh kali ini menjadi bukti bahwa Parakrama terus berkomitmen menjaga adat tradisional Indonesia terus dicintai masyarakat melalui berbagai eksibisi pernikahan tradisional.

"Mengangkat tema Asmaradana Pengantin Jawa, Gebyar Pernikahan Indonesia 10th Edition mengulas dengan seksama Paes Ageng Kanigaran nan anggun, megah, sakral, yang dahulu kala hanya digunakan di kalangan keraton," ujarnya.

Selama tiga hari berturut-turut, eksibisi akan bernuansa adat Jawa khususnya Yogyakarta, mendominasi panggung utama, area pameran hingga menjangkau sudut ruangan.

Didukung lebih dari 150 vendor pernikahan mulai dari venue, catering, dekorasi, busana, aksesoris, tata rias adat, undangan, fotografi, paket honeymoon hingga entertainment, seluruhnya menghadirkan berbagai informasi pernikahan yang membantu calon pengantin adakan pernikahan impian.

KEYWORD :

Gebyar Pernikahan Pengantin Jawa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :