Kamis, 18/04/2024 23:00 WIB

Spanyol Jadi Tren Persinggahan Migran

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan, lebih banyak migran yang menyeberangi Mediterania mendarat di Spanyol daripada di Italia atau Yunani tahun lalu

Ilustrasi Migran (foto: The National)

Jakarta, Jurnas.com - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan, lebih banyak migran yang menyeberangi Mediterania mendarat di Spanyol daripada di Italia atau Yunani tahun lalu dengan perjalanan mereka menjadi lebih berbahaya dari sebelumnya.

Dalam laporan tersebut, tren ke arah Spanyol sangat lazim pada paruh kedua tahun 2018, dengan kebijakan imigrasi garis keras Italia tampaknya memiliki efek yang signifikan. PBB menemukan 2.275 orang tewas melintasi Mediterania tahun lalu, rata-rata enam per hari.

"Dalam beberapa kesempatan, sejumlah besar orang yang sering mengalami trauma dan sakit ditahan di laut selama berhari-hari sebelum izin untuk turun diberikan, kadang-kadang hanya setelah negara-negara lain berjanji untuk memindahkan sebagian besar dari mereka yang telah diselamatkan," katanya dilansir The National, Kamis (31/01).

Meskipun Eropa melihat jumlah pengungsi dan migran terendah yang tiba selama lima tahun, di 139.300, terdiri dari 65.400 mencapai Spanyol, Yunani (50.500) dan Italia (23.400).

Yang memperburuk situasi adalah situasi di Libya, di mana upaya yang ditingkatkan oleh penjaga pantai nasional telah melihat 85 persen dari mereka yang ditangkap di laut ditempatkan di kamp-kamp penahanan sewenang-wenang.

Pada persimpangan dari Libya ke Eropa, misalnya, tingkat kematian meningkat dari satu untuk setiap 38 kedatangan di 2017 menjadi satu untuk setiap 14 kedatangan tahun lalu.

"Semakin sulit bagi orang untuk melarikan diri dan menemukan akses yang aman ke suaka, daripada fakta bahwa ada lebih sedikit masalah yang membuat orang melarikan diri," ujar Joung-ah Ghedini-Williams, kepala meja komunikasi global UNHCR.

Ada juga lebih banyak anak yang tidak didampingi yang mencoba menyeberang. “Dari kedatangan ke Spanyol, sekitar 5.500 adalah anak-anak yang bepergian sendiri. Ini menunjukkan tingkat keputusasaan yang dirasakan keluarga, bahwa mereka terus mengirim anak-anak mereka sendirian dalam perjalanan yang sangat berbahaya ini, terutama ke nasib yang tidak diketahui," katanya.”

KEYWORD :

Kelompok Migran Spanyol Laut Mediterania




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :