Kamis, 25/04/2024 14:48 WIB

Lima Negara Tawarkan Pembangkit Nuklir di Arab Saudi

Arab Saudi, pengekspor minyak mentah terbesar di dunia, berencana untuk membangun dua reaktor nuklir untuk mengurangi ketergantungannya pada minyak untuk pembangkit listrik.

Potret Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazziz dan putra Mohammed bin Salman (Foto: Fayez Nuredine/AFP/Getty Images)

Riyadh - Presiden Raja Abdullah untuk Atomic dan Energi Terbarukan di Arab Saudi, Khalid Al-Sultan, mengatakan kerajaan telah menerima tawaran dari lima negara untuk membangun dua pembangkit nuklir pertama di pantai Teluk.

"Negara-negara itu adalah Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Korea Selatan, dan China," kata Al-Sultan pada konferensi pers di Riyadh kemarin, dilansir Memo.

Arab Saudi, pengekspor minyak mentah terbesar di dunia, berencana untuk membangun dua reaktor nuklir untuk mengurangi ketergantungannya pada minyak untuk pembangkit listrik.

Menurut pejabat Saudi, biaya satu reaktor nuklir berkisar antara USD6 hingga USD7 miliar atau sekitar Rp8,5 triliun. Negeri Petro Dolar itu berambisi menghasilkan energi terbarukan dengan kapasitas 3,45 GW pada tahun 2020 dan 9,5 GW pada tahun 2023.

Menteri Energi Saudi, Khalid Al-Falih, mengatakan sebelumnya bahwa Arab Saudi berkomitmen untuk membatasi teknologi nuklir hanya untuk penggunaan sipil.

KEYWORD :

Arab Saudi Pembangkit Nuklir Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :