Sabtu, 20/04/2024 16:07 WIB

Arab Saudi Deportasi Paksa 250 Pria Rohingya ke Bangladesh

Etnis Rohingnya itu akan di penjara jika kembali ke Bangladesh.

Pengunsi Rohingya yang membawa orang tuanya meninggalkan Rakhine, Myanmar menuju Bangladesh pada 30 Agustus 2017 (Foto: AFP)

Riyadh - Pemerintah kerajaan Arab Saudi berencana mendeportasi 250 pria Rohingya ke Bangladesh. Ini merupakan deportasi paksa kedua yang dilakukan Negeri Petro Dolar dalam tahun ini.

koordinator kampanye untuk Koalisi Rohingya Merdeka, Nay San Lwin, mendesak agar pihak berwenang Arab Saudi, rumah bagi hampir 300.000 Rohingya agar menghentikan deportasi. Menurutnya, etnis Rohingnya itu akan di penjara jika kembali ke Bangladesh.

"Mayoritas Rohingya ini memiliki izin tinggal dan dapat tinggal di Arab Saudi secara hukum," jelas Nay San Lwin mengatakan kepada Al Jazeera.

"Tetapi para tahanan ini, yang ditahan di pusat penahanan Shumaisi (di Jeddah), belum diperlakukan seperti saudara mereka Rohingya. Sebaliknya, mereka diperlakukan seperti penjahat," sambungnya.

Menurut satu video yang diperoleh Nay San Lwin, etnis Rohingya, yang sebagian besar tiba di negara itu beberapa tahun lalu, sedang dipersiapkan untuk dibawa ke bandara internasional Jeddah pada Minggu untuk diterbangkan langsung ke Dhaka.

"Kemungkinan akan diterbangkan pada Minggu atau Senin malam," tebak Nay San Lwin.

Ia menambahkan, banyak dari etnis Rohingya memasuki Arab Saudi setelah mendapatkan paspor milik negara-negara seperti Pakistan, Bangladesh, India dan Nepal melalui penyelundupan melalui dokumen palsu.

Nay San Lwin mengatakan, beberapa aktivis hak asasi manusia telah mengajukan banding ke pemerintah Saudi selama dua tahun terakhir dan bahwa ia secara pribadi telah mendekati pejabat dan diplomat Saudi untuk melakukan intervensi.

"Ketika Rohingya ini tiba di Bangladesh, mereka bisa dipenjara," katanya.

"Arab Saudi harus menghentikan deportasi ini dan memberikan mereka izin tinggal seperti para Rohingya lainnya yang tiba di negara itu sebelum mereka," sambungnya.

KEYWORD :

Arab Saudi Kasus Pembantaian Etnis Rohingya Bangladesh




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :