Jum'at, 26/04/2024 15:41 WIB

Trump Beri "Napas" Baru untuk ISIS

Mantan diplomat AS era Barack Obama, Brett McGurk mengatakan, penarikan AS akan menopang Presiden Bashar al-Assad dan mengurangi pengaruh AS dengan Rusia dan Iran.

Presiden Amerika, Donald Trump dan Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi (Foto: RT)

New York – Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik militer dari Suriah dinilai telah memberi `napas` baru bagi kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Mantan diplomat AS era Barack Obama, Brett McGurk mengatakan, penarikan AS akan menopang Presiden Bashar al-Assad dan mengurangi pengaruh AS dengan Rusia dan Iran.

“Negara Islam dan kelompok-kelompok ekstrimis lainnya akan mengisi kekosongan yang dibuka oleh kepergian kami, memperbarui kapasitas mereka untuk mengancam teman-teman kami di Eropa, dan akhirnya kepada tanah air kami sendiri,” tulis McGurk di kolom opini The Washington Post edisi Jumat (18/1).

McGurk menceritakan pada 17 Desember lalu dia mendapatkan telepon penting dari Sekretaris Negara Mike Pompeo, yang memberi tahu dia keputusan Trump. Dua hari kemudian Trump mempertegas kabar tersebut dengan cuitan di Twitter.

“Tapi itu tidak benar, dan kami terus melakukan serangan udara terhadap ISIS,” ujar McGurk yang mengundurkan diri bulan lalu.

“Rekan-rekan saya di ibu kota koalisi pun bingung. Keputusan presiden meninggalkan Suriah dibuat tanpa pertimbangan, konsultasi dengan sekutu atau Kongres, penilaian risiko, atau apresiasi fakta,” tambahnya.

KEYWORD :

Suriah Amerika Serikat Kelompok ISIS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :