Jum'at, 26/04/2024 01:07 WIB

Komisi IV Dorong Kementan Fokus Perkebunan

Kementan juga harus fokus pada Peternakan. Daging harus dipertahankan dengan Program Sapi Induk Wajib Bunting (Siwab).

Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo menghadiri Rakernas 2019 Pembangunan Kementerian Pertanian di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan Senin (15/1).

Jakarta - Ketua Komisi IV  Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Edhy Prabowo mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) fokus pada tiga isu dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2019. Di antaranya, perkebunan, peternakan dan data pangan.

Itu disampaikan Edhy saat menghadiri rapat Rakernas 2019 Pembangunan Kementan di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (15/1).

"Kita tahu, saat ini kita mengalami krisis bahan baku kakao, yang harus kita akui masih harus impor. Bahkan saya dengar impornya dari  Papua Nugini," ungkap politikus Partai Gerindra itu.

"Tidak Masalah. Jangan malu. Ini hanya masalah waktu," sambungnya.

Selain itu, lanjut Edhy, Kementan juga harus fokus pada Peternakan. Daging harus dipertahankan dengan Program Sapi Induk Wajib Bunting (Siwab). "Saya dapat laporan Siwab berhasil lebih dari 80 persen dari sekian juta yang diimseminasi," katanya.

"Banyak sapi-sapi yang baru lahir, tapi juga kita harus fokus pada sapi perah. Dari data yang kami terima dari bapak juga, sapi perah kita masih impor 80 persen bahan bakunya," jelas Edhy.

Padahal kata Edhy, di Indonesia banyak dataran tinggi yang bisa dioptimalkan untuk mengembangkan sapi perah. Bukan saja di Jawa tapi juga di luar Jawa.

"Di Jawa saja lebih dari 10 titik ketinggian yang bisa optimalkan untuk pengembangan sapi perah. Di Pengalengan misalnya, saya lihat ada Perhutani dan PTPN 8, di sana lahannya ada lebih 40 ribu hektare," ungkap Edhy.

Terakhir, Edhy meminta agar Kementan juga menyediakan data sendiri soal pangan. Walaupun sebetulnya yang memiliki wewenang untuk memegang data adalah Badan Pusat Statistik (PBS).

"Namun demikian karena bapak adalah Kementan yang saya yakin memiliki data dari ranting hingga ke tingkat RT, maka saya pikir tidak ada salahnya, jika bapak juga berani memback up data dalam konteks data kementerian pertanian," kata Edhy.

Sehingga, lanjut Edhy, suatu saat nanti ada euforia atau oknum-onkum yang berusaha membelokkan keberadaan sumber produksi bisa dipertanggungjawabkan dengan ilmiah.

"Misalanya yang selalu muncul adalah  beras nggak ada, beras nggak ada. Padalah data bapak mengatakan melimpah. Akhir tahun 2017 saja 80 juta ton," tegas Edhy.

KEYWORD :

Komisi IV Edhy Prabowo Rakernas Kementan 2019




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :