Jum'at, 26/04/2024 19:26 WIB

Sudahi Perpecahan, Korut Kirim Selamat Natal untuk Korsel

Kelompok agama Korea Utara telah mengirim ucapan Natal yang langka ke Korea Selatan dalam sebuah video.

pertemuan Presiden Korut dan Korsel (foto: UPI)

Jakarta - Kelompok agama Korea Utara telah mengirim ucapan Natal yang langka ke Korea Selatan dalam sebuah video.

Dewan Religius Korea Utara, sebuah asosiasi lima agama, mengucapkan Selamat Natal dan perdamaian serta kemakmuran bagi warga Korea Selatan, dalam sebuah video pendek.

Film iti dimulai dengan serangkaian gambar Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang dan foto KTT Korea Utara-Selatan tahun ini. Korea Utara menghadiri Pertandingan Olimpiade, yang diadakan di kota Pyeongchang, Korea Selatan pada bulan Februari, sebuah acara yang menawarkan terobosan diplomatik untuk meningkatkan hubungan antar-Korea.

Kemudian, seorang pria bernama Kang Ji-young, kepala kelompok agama Korea Utara muncul dan membaca pesan Natal.

"Saya mengirim ucapan selamat dan damai untuk Natal untuk saudara dan saudari Korea Selatan," katanya dikutip UPI, Rabu (26/12).

Video itu berlanjut dengan adegan-adegan di mana warga Korea Utara menghadiri kebaktian di Katedral Jangchung dan Gereja Bongsu, dua gereja yang dikelola negara di Korea Utara.

Sebuah pesan juga berbunyi: "Kami berharap para agamawan Korea Utara dan Selatan, yang berjalan beriringan menuju perdamaian dan penyatuan, dipenuhi dengan berkat-berkat oleh Kristus, Tuhan."

Video tersebut, yang berdurasi satu menit dan 38 detik, ditayangkan pada konser Natal Jumat lalu di Seoul Anglican Cathedral.

Disetujui oleh Kementerian Unifikasi Korea Selatan, video itu dikirim ke Komisi Korea Selatan tentang Iman dan Ketertiban Gereja Korea.

Korea Utara melarang segala praktik keagamaan dan menganggap agama sebagai ancaman bagi keberadaan rezim tersebut, tetapi mengoperasikan sebuah kelompok agama dan gereja yang berwenang negara untuk mempromosikannya memiliki kebebasan beragama ke dunia luar.

Menurut laporan kementerian unifikasi Kora Selatan tentang Korea Utara, pemimpin pendiri Korea Utara Kim Il Sung melarang layanan keagamaan apa pun, menyebut agama "pada dasarnya takhayul."

Awal bulan ini, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menunjuk Korea Utara sebagai salah satu pelanggar kebebasan beragama selama 17 tahun berturut-turut.

KEYWORD :

Korea Utara Korsel Selamat Natal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :