UNICEF
Nigeria - Pemerintah Nigeria menghentikan aktivitas UNICEF di wilayah timur laut yang dilanda pemberontakan. Badan itu dianggap melakukan sabotase terhadap operasi kontra-terorisme.
Dilansir dari Anadolu, juru bicara militer, Onyema Nwachukwu mengatakan keputusan itu berdasarkan keterangan intelijen yang menyebut sejumlah badan nirlaba membantu teroris Boko Haram dalam mengacaukan pasukan.
"Penangguhan tersebut tidak dapat dihindari karena (UNICEF) melepaskan tanggung jawab utamanya menyokong kesejahteraan anak-anak melalui kegiatan kemanusiaan dan kini terlibat dalam pelatihan orang-orang untuk menyabotase operasi kontra-terorisme," papar Nwachukwu pada Jumat (15/12).
Belanda Pertimbangkan Kirim F-16 ke Ukraina
Beberapa hari sebelumnya, Amnesty International mendesak Mahkamah Pidana Internasional untuk menyelidiki tuduhan kejahatan perang yang menimpa tentara Nigeria dan kelompok teroris Boko Haram.
Menurut Amnesty, pemerintah telah gagal menyelidiki beberapa komandan militernya terkait dugaan pelanggaran HAM berat. Militer membantah tuduhan itu, kemudian menuding sejumlah badan asing lainnya sebagai pendukung kelompok militan
Menurut Nwachukwu, operasi beberapa lembaga kemanusiaan itu menunjukkan bahwa mereka memperoleh manfaat dari aktivitas teror di timur laut Nigeria, di mana hingga 30.000 orang tewas dan lebih dari 2 juta orang mengungsi.
Ia juga mengungkapkan bahwa dugaan pelatihan sabotase UNICEF dimulai pada 12 Desember dan berakhir pada hari berikutnya di Maiduguri. "Kami tidak akan membiarkan sabotase semacam ini dari individu, kelompok, atau organisasi manapun," tegas jubir militer itu.
"Kami menyerukan kepada semua LSM dan anggota lembaga kemanusiaan untuk menjaga norma-norma mereka dalam melaksanakan tugas kemanusiaan," katanya.
Hingga saat ini UNICEF belum memberikan tanggapan terkait penangguhan tersebut.
KEYWORD :
Nigeria UNICEF Sabotase
