Ilustrasi Wanita
Jakarta - Sebuah penelitian yang dilakukan para peneliti kesehatan di Amerika Serikat menyebutkan bahwa stroke adalah pembunuh nomor tiga wanita di dunia. Pasalnya, wanita lebih rentan terkena stroke.
Perempuan dan laki-laki memiliki banyak faktor risiko yang sama untuk stroke, tetapi beberapa seperti tekanan darah tinggi, migrain dengan aura, diabetes dan stres cenderung lebih kuat atau lebih umum terjadi pada wanita.
Dilansir Healthday, resiko terkena stroke juga dipengaruhi oleh hormon, kesehatan reproduksi, dan faktor-faktor terkait seks lainnya. Panduan pencegahan stroke baru-baru ini dikembangkan hanya untuk wanita.
Dalam peneletian itu juga menunjukkan bahwa penggunaan pil untuk mengontrol kelahiran, sebaiknya periksa tekanan darah terlebih dahulu, lantaran pil dan tekanan darah tinggi adalah campuran yang berbahaya.
Untuk itu disarankan pada wanita jika memiliki tekanan darah tinggi dan menjadi hamil, bicarakan dengan dokter tentang aspirin dosis rendah dan atau terapi suplemen kalsium untuk menurunkan risiko preeklampsia.
Preeklampsia adalah kondisi berbahaya yang sering kali dimulai dengan peningkatan tekanan darah dan pembengkakan, di antara gejala-gejala lainnya, dan dapat terus mempengaruhi tidak hanya organ internal tetapi juga perkembangan bayi.
Preeklamsia juga membuat berisiko terkena stroke di kemudian hari, lebih-lebih jika merokok, memiliki kolesterol tinggi dan kegemukan.
Langkah pencegahan lainnya diperlukan pada usia lain. Misalnya, menggunakan terapi penggantian hormon, seperti setelah menopause, meningkatkan risiko stroke. Begitu juga detak jantung abnormal yang disebut fibrilasi atrium wanita di atas usia 75 tahun harus diskrining untuk itu.
Lima puluh ribu lebih wanita AS daripada pria mengalami stroke setiap tahun, dan lebih banyak wanita daripada pria meninggal karenanya. Saatnya untuk mulai mengambil langkah pencegahan sekarang.
KEYWORD :Penyakit Stroke kalangan wanita
