Sabtu, 20/04/2024 01:02 WIB

Ancaman China: Bebaskan Bos Huawei atau Tahu Konsekuensinya

Jika diekstradisi ke AS, Meng dapat menghadapi tuduhan konspirasi untuk menipu beberapa lembaga keuangan, dengan hukuman maksimal 30 tahun dan denda lainnya.

Kepala keuangan Huawei, Meng Wanzhou (Foto: VCG)

Beijing - Pemerintah China memperingatkan Kanada konsekuensi berat,  jika tidak segera membebaskan Chief Financial Officer Huawei (CFO). Pernyataan itu disampaikan lewat kementerian luar negeri China, pada Sabtu (8/12).

"China mendesak pihak Kanada membebaskan orang yang ditahan itu, dan dengan sungguh-sungguh melindungi hak mereka yang sah. Jika tidak Kanada harus menerima tanggung jawab penuh atas konsekuensi serius yang ditimbulkan," kata pernyataan itu.

CFO Huawei, Meng Wanzhou dan putrinya, ditangkap di Kanada pada 1 Desember dan diekstradisi ke Amerika Serikat (AS). AS menuduh eksekutif berusia 46 tahun itu menutupi hubungan perusahaannya dengan perusahaan yang menjual peralatan ke Iran meski ada sanksi.

Jika diekstradisi ke AS, Meng dapat menghadapi tuduhan konspirasi untuk menipu beberapa lembaga keuangan, dengan hukuman maksimal 30 tahun dan denda lainnya.

"Kanada mengamankan Meng atas permintaan AS, saat transit pesawat di Vancouver, adalah pelanggaran serius terhadap haknya," kata Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng, dilansir dari Anadolu.

"Kebijakan itu mengabaikan hukum, tidak masuk akal dan pada dasarnya sangat jahat," tambahnya.

Pada Jumat, pengadilan Kanada mendengar permohonan ekstradisi, tetapi tidak ada keputusan yang dicapai setelah hampir enam jam  dengar argumen dan kontra-argumen. Kasus ini akan pada Senin pekan depan.

Sementara itu, belum ada reaksi segera dari kantor Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland, saat ditanya reaksi China setelah penangkapan Meng.

Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan kepada wartawan pada Jumat (9/12) bahwa Kanada memiliki hubungan yang sangat baik dengan Beijing.

KEYWORD :

Perang Dagang China Kanada Amerika Serikat Huawei Meng Wanzhou




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :