
Diskusi Publik Pengelolaan BUMN di Era Pemerintahan Jokowi
Jakarta - Sejumlah aktivis yang masuk menjadi direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikritisi. Sebab, politik balas budi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dinilai tidak relevan.
Ketua Umum Serikat Pekerja (SP) BUMN Bersatu, Arief Poyuono mengakui, selama dipimpin oleh Menteri Rini Soemarno, kinerja BUMN terbilang baik. Namun, penempatan sejumlah aktivis sebagai direksi BUMN dinilai tidak baik."Kita harus terima kenyataan bahwa aktivis pendukung Jokowi ini adalah pengangguran yang setelah menang ya masuk BUMN. Memang pengangguran, Eko Sulistyo, Fadjroel Rachman, kalau saya kan pekerja. Kalau para aktivis itu kan pengangguran," kata Arief, dalam diskusi bertajuk "Pengelolaan BUMN di Era Pemerintahan Jokowi", di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (4/12).Arief mengakui, kemampuan Dirut yang terbilang buruk memang tak berpengaruh besar terhadap kinerja BUMN. Dia memastikan, jika nanti pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang dalam Pilpres 2019, tidak akan ada praktek politik bagi-bagi kekuasaan.Direksi BUMN Aktivis Pilpres 2019