Selasa, 23/04/2024 23:40 WIB

Paris Terancam Diberlakukan Keadaan Darurat

Situasi saat bentrok di kawasan perbelanjaan Champs-Elysées, polisi menembakkan gas air mata, granat kejut dan meriam air.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron

Jakarta - Aksi protes yang digencarkan masyarakat di Paris terkait kenaikan pajak Bahan Bakar Minyak (BBM), diwarnai bentrok dengan aparat keamanan dan menaiki gapura terkenal di Paris, Arc de Trimpge.

Dari insiden bentrok itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron memimpin rapat kabinet darurat.  Di antara jalan yang dipertimbangkan pemerintah adalah memberlakukan keadaan darurat.

Juru bicara pemerintah, Benjamin Griveaux mengatakan, keadaan darurat menjadi bagian dari opsi yang mungkin saja ditempuh. "Kami harus memikirkan langkah yang dapat diambil. Sehingga insiden-insiden ini tidak terjadi lagi," ujarnya.

Aksi kerusuhan berawal unjuk rasa menentang kenaikan pajak bahan bakar minyak (BBM) yang kemudian berkembang menjadi demonstrasi menentang kenaikan biaya hidup. Lebih dari 100 orang mengalami luka, termasuk 23 anggota pasukan keamanan. Sejauh ini kepolisian telah menangkap 400 orang.

Situasi saat bentrok di kawasan perbelanjaan Champs-Elysées, polisi menembakkan gas air mata, granat kejut dan meriam air. Dan dari pemrotes mengenakan masker melemparkan proyektil dan membakar gedung-gedung.

Dilansir BBC, Presiden Macron mengatakan,kenaikan pajak BBM diberlakukan demi lingkungan hidup, tetapi kelompok pemrotes menyebutnya tidak memahami situasi masyarakat, khususnya penduduk pedesaan yang menggantungkan pada mobil sebagai moda transportasi.

KEYWORD :

Paris Presiden Prancis Emmanuel Macron Kenaikan BBM




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :