Jum'at, 19/04/2024 23:09 WIB

Kementan Tutup Keran Impor Bawang Merah dan Cabai

Kestabilan harga dua komoditas itu, lanjut Suwandi dibuktikan pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Nyaris tidak ada keluhan soal harga dan pasokan.

Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi usai membuka dan memberikan arahan Pertemuan Koordinasi Akselerasi Ekspor, Bandung, Kamis (29/11).

Bandung - Dua tahun berturut-turut Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Andi Amran Sulaiman mampu  menekan harga bawang merah dan cabai. Bukan hanya itu, Kementan juga mampu menekan impor dan mendorong ekspor hortikultura.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi dalam acara "Empat Tahun  Evaluasi Kinerja Pembangunan Hortikultura" di Bandung, Jawa Barat pada Kamis malam (29/10).

"Jadi alhamdulillah menarik, berkat arahan bapak Presiden Jokowi-Jk kebijakan kita kinerjanya sangat bagus. Salah satunya, dua tahun berturut-turut  terakhir, harga bawang merah dan cabai stabil," terang Suwandi kepada awak media.

Kestabilan harga dua komoditas itu, lanjut Suwandi dibuktikan pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Nyaris tidak ada keluhan soal harga dan pasokan.

"Semua stabil dan menikmati. Konsumen bahagia, petani untung dan pedagang menikmati keuntungan yang wajar," ujar Suwandi.

Wandi, begitu Suwandi disapa mengatakan, sejak 2016 pemerintah Indonesia tidak lagi mengimpor bawang merah dan cabai segar. Begitu pun pada 2018, tidak ada impor untuk komoditas kentang konsumsi atau kentang sayur.

"Kita target 2010, kita selesaikan kentang industri yang selama ini diimpor, mampu ditutupi kentang dalam negeri," tegas Wandi.

Kemudian yang paling menarik, kata Wandi adalah, pemerintah sudah mampu menekan impor durian sejak 2018, yang sebelumnya didatangkan dari tetangga sebelah pada 2017.

"Kita sudah mampu menekan impor dan mendorong ekspor. Bahkan kita surplus 773 ton," kata Wandi.

Untuk komoditas nanas, Wandi menjelaskan bahwa hampir 85 persen eskpor buah-buahan bersumber dari buah tersebut. "Data anggrek juga bagus, mulai dari anggrek, bunga lili, dan krisan," katanya.

"Khusus untuk bawang putih, alhamdulillah tahun ini 10 ribu haktare kita sudah tanam. Dengan sepuluh hektare ini produksinya nanti tiga atau empat bulan ke depan akan menghasilkan bawang putih yang akan dijadikan benih," kata Wandi.

"Kita perkirakan benih itu mampu ditanama sekitar 30 hingga 40 ribu hektare. Ada mungkin sedikit akan dijual dipasar-pasar lokal, tapi jumlahnya sedikit," terang Wandi.

Wandi memperkirakan, jika 2019 bawang putih mampu ditanam seluas 30 ribu hektare, maka pada 2020 bisa ditanam 90 ribu hektare. "Artinya untuk swasembada 2021 tercapai, karena 70 hektere saja sudah mampu swasembada," pungkas Wandi.

KEYWORD :

Kinerja Kementan Hortikultura Keran Impor




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :