Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: AP)
Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengatakan meskipun ada kemungkinan bahwa Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman terkait pembunuhan Jamal Khashoggi, AS akan tetap menjadi mitra setia kerajaan.
"Agen-agen intelijen kami terus menyelidiki semua informasi, ada kemungkinan kuat bahwa Putra Mahkota memiliki pengetahuan tentang peristiwa tragis ini. Mungkin dia melakukannya dan mungkin juga tidak!" Kata Trump dalam sebuah pernyataan yang dirilis Gedung Putih.
Dilansir dari Anadolu, pernyataan itu muncul setelah sebuah laporan yang menunjukkan keyakinan CIA bahwa Muhammad bin Salman memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Perjuangkan Pengangkatan Honorer Jadi PPPK, Junimart Girsang Buka Ruang Pengaduan Online: Klik Linknya!
Khashoggi, seorang wartawan Saudi dan kolumnis Washington Post, hilang setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Setelah awalnya mengatakan bahwa Khasohoggi meninggalkan konsulat hidup-hidup, pemerintah Arab Saudi kemudian mengatakan bahwa pria 59 tahun itu tewas di dalam konsulat beberapa minggu kemudian.
Sudrajad Dimyati Divonis Delapan Tahun Penjara
"Amerika Serikat akan tetap menjadi mitra setia Arab Saudi untuk memastikan kepentingan negara kami, Israel dan semua mitra lainnya di kawasan itu," ujarnya.
Trump mengatakan bahwa dia mengerti jika ada anggota Kongres, yang karena alasan politik atau lainnya, ingin pergi ke arah yang berbeda dan dia membebaskan mereka untuk melakukannya.
"Saya akan mempertimbangkan ide apa pun yang diusulkan kepada saya, tetapi hanya jika mereka konsisten dengan keamanan dan keselamatan mutlak Amerika," tambahnya.
KEYWORD :Kasus Korupsi Arab Saudi Donald Trump