Jum'at, 19/04/2024 15:45 WIB

Menkeu Prancis Desak Renault Copot Ghosn

Le Maire juga meminta dewan direksi Renault untuk menggelar rapat dalam beberapa jam mendatang, untuk membentuk struktur manajemen sementara.

Produsen mobil Renault

Paris – Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mendesak perusahaan otomotif Renault mencopot CEO Carlos Ghosn, yang ditangkap atas tuduhan pelanggaran keuangan pada Senin (19/11) kemarin di Jepang.

“Carlos Ghosn tidak lagi berada dalam posisi di mana dia mampu memimpin Renault,” kata Le Maire dilansir dari Reuters, pada Selasa (20/11).

Dalam pernyataannya, Le Maire juga meminta dewan direksi Renault untuk menggelar rapat dalam beberapa jam mendatang, untuk membentuk struktur manajemen sementara.

Sejauh ini pemerintah Prancis memiliki 15 persen saham di Renault, dan 43,4 persen di Nissan lewat aliansi Nissan-Renault yang dibentuk oleh Ghosn selama hampir 20 tahun. Aliansi ini, menurut pengamatan analis, berpeluang runtuh jika nantinya tanpa Ghosn.

Sementara menurut juru bicara Renault, dewan dijadwalkan bertemu pada hari ini (20/11). Adapun pembahasannya menurut sumber anonim yakni pergantian Ghosn.

“Kami belum menuntut pencopotan resmi Ghosn dari dewan manajemen untuk alasan yang sederhana, yaitu kami tidak punya bukti, dan demi mengikuti prosedur hukum,” jelas Le Maire.

Selanjutnya pemerintah Prancis akan menghubungi mitra Jepangnya mengenai masalah ini. Menurut Le Maire, Renault sebagai perusahaan Prancis dan Nissan sebagai pabrikan Jepang perlu bertindak cepat.

“Renault telah melemah, ini alasan kami perlu bertindak cepat,” ujarnya.

KEYWORD :

Skandal Ghosn Pelanggaran Keuangan Bos Nissan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :