Rabu, 24/04/2024 05:22 WIB

Turki Daur Ulang Obat Kadaluarsa Jadi Penawar Kanker

Rencananya obat itu akan diedarkan ke sektor swasta pada Mei tahun depan.

Ilustrasi, pemerintah Turki mengembangkan produksi obat kangker

Ankara - Pemerintah Turki akan mengembangkan teknologi untuk memporuduksi biosimilar. Obat yang dapat membunuh sel kanker kepala dan leher, itu masih diproduksi secara lokal.

Demikian kata Menteri Industri dan Teknologi Turki, Mustafa Varank saat melakukan kunjungan ke Proyek Pengembangan Obat dan Produksi Biosimilar Obat-Obatan (BIOSIM), Minggu (18/11).

Dilansir Andolu, obat biosimilar adalah produk obat biologis yang dibuat mirip dengan obat aslinya setelah habis masa paten. Dalam obat-obatan kimia dikenal sebagai obat generik.

"Kami ingin mengembangkan teknologi ini di negara kami dengan mengembangkan obat bioteknologi secara lokal," kata Varank menghadiri pameran obat di Pusat Penelitian Marmara dari Pusat Penelitian Ilmiah dan Teknologi Turki (TUBITAK).

BIOSIM bertujuan untuk memproduksi obat kanker kepala dan leher. Varank menambahkan bahwa ada 180 obat biosimilar berbeda yang dapat diproduksi oleh Turki.

Ia mengatakan bahwa proyek itu berhasil membunuh sel kanker dalam kondisi laboratorium. Rencananya obat itu akan diedarkan ke sektor swasta pada Mei tahun depan.

Para ahli mengatakan bahwa obat yang diproduksi oleh BIOSIM akan memiliki nilai pasar USD1 juta per kilogram.

Meskipun saat ini kemoterapi adalah pengobatan yang paling banyak digunakan untuk menyembuhkan kanker, tetapi selama beberapa tahun terakhir, obat bioteknologi lebih banyak dikembangkan dibandingkan dengan reaksi kimia.

Pengembangan dan produksi obat-obatan tersebut memerlukan kemampuan mutakhir dalam biologi molekuler dan rekayasa genetika. Turki mengimpor seluruh kebutuhan obat bioteknologinya yang mencakup 20 persen dari sektor farmasi.

Ankara ingin meningkatkan investasi ke sektor ini untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan industri teknologi tinggi domestik dan nasional.

KEYWORD :

Biosimilar Kanker Kepada Kanker Leher




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :