Sabtu, 27/04/2024 05:30 WIB

Kementan Impor Semen Beku dan Embrio Belgian Blue Rp20 Miliar

Harga embrio satu dosis Rp11 juta dan semen beku Rp450.000.

Penampakan Belgian Blue di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor (Foto: Ist)

Jakarta - Pemerintah tengah mengembangkan sapi bongsor alias sapi Belgian Blue. Sapi ini masih dalam tahap pengembangan di 11  Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian (Kementan).

Pogram pengembangan Belgian Blue merupakan terobosan dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk melakukan introduksi bangsa sapi baru dalam jumlah yang lebih banyak lagi.

Alasan pemerintah kepincut ingin mengembangkan Belgian Blue di antaranya, memiliki konformasi perototan yang baik dan persentase  karkas yang tinggi sekitar 20 persen dari sapi pada umumnya, kandungan lemak yang relatif rendah dan memiliki efisiensi penggunaan pakan yang baik.

Sejak 2017 dan 2018, pemerintah mengimpor masing-masing sebanyak 900 embrio Belgian Blue. Selain itu pemerintah juga mengimpor semen beku Belgian Blue sebanyak 1000 straw pada 2018. Total biaya impor tersebut Rp20.250.000.000.

"Harga embrio satu dosis Rp11 juta dan semen beku Rp450.000. Jadi biaya total Rp20.250.000.000," terang kepala Balai Embrio Ternak Cipelang, Oloan Parlindungan kepada jurnas.com melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (6/11).

Oloan menyebut, biaya itu sudah jauh lebih murah di bandingkan mendatangkan langsung atau mengimpor langsung sapi Belgian Blue dari negara asalnya. Belum termasuk ongkos kirim dan lain-lain.

"Kalau kita impor sapinya harganya per ekor Rp150  hingga Rp175 juta. Nanti kalau kita sudah bisa produksi embrio dan semen beku sendiri akan lebih menguntungkan," jelas Oloan.

Karena itu, saat ini pengembangan Belgian Blue di Indonesia masih dilakukan dengan dua cara di antaranya melalui teknologi Iseminasi Buatan (IB) dan Transfer Embrio (TE).

Teknologi TE dilakukan dengan menggunakan embrio yang berasal dari Belgia. Pelaksanaan TE dilakukan untuk menghasilkan sapi Belgian Blue murni 100 persen.

"Keturunan hasil TE akan digunakan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) nasional sebagai penghasil semen beku dan pada UPT perbibitan lingkup Kementan," jelasya.

Sementara itu, teknologi IB dilakukan dengan menggunakan semen beku sapi Belgian Blue untuk menghasilkan keturunan sapi Belgian Blue dengan komposisi darah 50 persen.

"Keturunan ini akan di-IB dengan semen beku BB dan akan dihasilkan keturunan sapi BB dengan komposisi darah BB 75 persen," kata Oloan.

Sejak dikembangkan, kelahiran Belgian Blue sudah ada di Beberapa UPT di antaranya, Palitnak, BBPTUHPT Baturraden, BBPTUHPT Sembawa, BBPTUHPT Padang Mangatas, BBPTUHPTCinagara. Sementara itu, Pemerintah menargetkan pada tahun 2019 akan lahir sapi keturunan Belgian Blue menjadi 1.000 ekor.

KEYWORD :

Upsus Siwab Belgian Blue Swasembada Hewan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :