Jum'at, 26/04/2024 11:19 WIB

Ratusan Ribu Warga Inggris Tuntut Referendum Brexit

Sekitar 700ribu orang memenuhi jalan-jalan di Kota London desak referendum kedua digelar

Aksi tuntutan referendum brexit di London (Foto: independen.uk)

London - Ratusan ribu orang  berunjuk rasa pro-Uni Eropa (UE)  terbesar  yang berpusat di Kota London untuk mendesak pemerintah menggelar  referendum kedua untuk menentukan nasib akhir Brexit.

Pengorganisasian unjuk rasa ini telah diselenggarakan selama berminggu-minggu dan penyelenggara mengklaim berhasil mengumpulkan 700ribu orang.

Sejumlah tokoh setempat ikut berorasi saat massa mencapai Parlemen Square. Ada Wali kota London Sadiq Khan, anggota parlemen dari Partai Konservatif Anna Soubry, anggota Parlemen Partai Buruh Chuka Umunna dan Pemimpin Partai Demokrat Liberal Vince Cable.

Pemimpin Inggris dan Uni Eropa diharapkan bisa melanjutkan perundingan setelah terjadi kebuntuan dalam membahas perbatasan Inggris dan Irlandia, pekan lalu.

Kebuntuan masalah perbatasan ini bahkan melampaui batas yang disarankan UE.

Perdana Menteri Theresa May mengatakan mereka tidak akan menyerah pada solusi apa pun yang akan memecah belah Inggris.

Partai Persatuan Demokratik (DUP), partai politik terbesar di Irlandia Utara, mengatakan tidak akan setuju pada kesepakatan akhir yang akan memisahkan Irlandia Utara dari sisa Inggris.

Dukungan DUP sangat penting untuk kelanjutan pemerintah Mei setelah partainya kehilangan mayoritas di parlemen, menyusul pemilihan cepat tahun lalu. Kemudian, The Tories dan DUP menandatangani kesepakatan kepercayaan-dan-penawaran yang secara efektif berarti DUP membantu menjaga Konservatif berkuasa.

May hampir pasti akan menghadapi kebuntuan dalam negeri juga, karena 40 anggota parlemen Tory mengisyaratkan bahwa mereka akan memicu mosi tidak percaya terhadap dirinya karena mereka pikir dia tidak akan memberikan Brexit yang dipilih orang.

Mereka menentang gagasan meninggalkan negara yang berlabuh ke aturan dan hukum UE tanpa ada suara dalam mekanisme pengambilan keputusan Uni Eropa.

Inggris memilih untuk meninggalkan blok sebesar 52 persen hingga 48 persen dalam referendum yang diadakan pada Juni 2016. Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada Maret 2019. (AA)

KEYWORD :

London Brexit Uni Eropa Mata Uang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :