Rabu, 24/04/2024 15:14 WIB

206 Film dari 47 Negara Meriahkan Festival Film Carthage

206 film dari 47 negara Arab dan asing akan diputar selama festival. Festival Film Carthage akan berlangsung dari 3 hingga 10 November 2018.

Ilustrasi bendera Tunisia (foto: Memo)

Jakarta - Ketua Festival Film Carthage ke-29, Najib Ayyad mengatakan bahwa 206 film dari 47 negara Arab dan asing akan diputar selama festival. Festival Film Carthage akan berlangsung dari 3 hingga 10 November 2018.

Didirikan pada tahun 1966, festival ini dianggap sebagai kompetisi sinematik tertua di selatan Mediterania. “kompetisi resmi akan menampilkan 44 film dari 19 negara, termasuk 13 film panjang, 12 film pendek, 11 film dokumenter panjang dan delapan pendek dokumenter," kata Ayyad dilansir Memo, Kamis (18/10).

Tunisia akan berpartisipasi dengan tiga film panjang, empat film pendek dan dua film dokumenter, di antara 61 film Tunisia lainnya yang mengambil bagian dalam kompetisi resmi.

Kedua film Tunisia Fi Inaya (In My Eyes) dan Ikhwan (Brothers), Laziza Maroko (My Precious), Pejuang Perang Suriah, Yara Irak, film Mesir Antara Musim Panas dan Musim Dingin dan Hari Penghakiman serta film Kenya Rafiki adalah salah satu kontribusi sinematik yang bersaing untuk Golden Tanit.

Ayyad menekankan bahwa festival ini menganut prinsip-prinsip pendirinya yang berkembang di sekitar identitas Arab-Afrika.

Dia menambahkan, keunikan Festival Film Carthage terletak pada kesetiaan terhadap karakternya yang tahan dan emansipatif. Dia menegaskan bahwa festival tersebut bertujuan untuk membangun budaya seni yang canggih dan itu bukan festival perada seperti festival film baru lainnya.

Ayyad menjelaskan bahwa Avenue Habib Bourguiba yang terkenal, di pusat ibu kota Tunisia, akan menyaksikan gerakan aktif selama periode festival, karena akan dianimasikan oleh 53 konser dengan partisipasi 105 seniman Tunisia dan asing.

Festival ini akan memberi penghormatan kepada empat negara dari tiga benua, yaitu: Irak dan India (Asia), Senegal (Afrika) dan Brasil (Amerika Selatan).

Mengenai insiden mencegah penembakan film Tunisia di selatan Tunisia, Ayyad menyatakan keprihatinannya yang mendalam, menekankan bahwa "kami tidak dapat menerima larangan ini di Tunisia, terutama karena film ini memiliki semua lisensi hukum yang diperlukan," katanya.

Otoritas lokal di Tunisia melarang pembuatan film yang disutradarai oleh Mahdi Al-Barsawi, karena menampilkan adegan perang di mana bendera Tunisia diturunkan untuk digantikan oleh bendera Daesh.

KEYWORD :

Tunisia Film Cathage




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :