Rabu, 24/04/2024 19:45 WIB

Akademisi: Ekonomi Iran Membaik Setelah Sanksi AS

Dalam beberapa bulan terakhir, nilai mata uang Iran turun tajam dalam mengantisipasi sanksi baru AS, didorong sebagian oleh permintaan besar untuk dolar di kalangan rakyat Iran yang mencoba melindungi tabungan mereka.

Profesor ilmu politik terkenal di Universitas Teheran, Sadeq Zibakalam. (Foto: Tehran Time)

Tehran – Profesor ilmu politik terkenal di Universitas Teheran, Sadeq Zibakalam, mengatakan, situasi Iran akan membaik setelah 4 November, tanggal sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Iran dijadwalkan mulai berlaku.

Dalam sebuah wawancara dengan IRNA yang diterbitkan pada Sabtu, Zibakalam mengatakan dampak psikologis dari sanksi Gedung Putih pada masyarakat Iran memainkan peran yang lebih penting dari sanksi.

Pada Mei, Presiden AS, Donald Trump menarik Washington dari perjanjian nuklir 2015 dan dan menjatuhkan kembali sanksi terhadap Iran. Sanksi jilid pertam pada 6 Agustus dan kedua akan dipulihkan pada 4 November mendatang.

Dalam beberapa bulan terakhir, nilai mata uang Iran turun tajam dalam mengantisipasi sanksi baru AS, didorong sebagian oleh permintaan besar untuk dolar di kalangan rakyat Iran yang mencoba melindungi tabungan mereka.

"Semua orang menunggu untuk melihat apa yang terjadi setelah Aban 13 (4 November). Tetapi ketika hari itu tiba, ternyata tidak ada yang terjadi, seperti yang saya prediksi, efek psikologis ini pada masyarakat akan terhapus," katanya.

"Setelah 4 November, tidak akan ada malapetaka, dan sebagai hasilnya keadaan perdamaian akan menang yang pada gilirannya akan mengarah pada resolusi berbagai masalah," tambahnya.

Ia lebih lanjut menekankan, banyak tindakan anti-Iran Trump telah dilaksanakan, termasuk pengurangan pembelian minyak Iran oleh negara-negara lain. (Tehran Time)

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Sadeq Zibakalam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :