Kamis, 25/04/2024 19:14 WIB

Menteri Amran: Mengurus Izin Ekspor Cukup "Merem"

Menteri Amran memerintahkan Karatina Padang dan stake holder terkait agar pengurusan izin ekspor yang panjangan tersebut dipangkas menjadi seminggu.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat memberi Kuliah Umum Peliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Selasa (2/10).

Padang - Deregulasi dan perbaikan layanan publik yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman turut dirasakan PT. Bumi Alam Sumatera.

Demikian diungkapakan, Direktur Lembaga Kersama Antar Lembaga PT. Bumi Sumatera, Muhammad Bayu Vesky di Jorong Sawah Laweh, Nagari Tungka, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Selasa Kemarin (2/10).

Bayu menjelaskan, saat ini untuk mengurus izin  ekspor memang sangat mudah dan cepat. Dari Kementan, Direktorat Jenderal, Karantina hingga ke daerah semuanya mendapatkan pelayanan yang luar biasa instan.

"Bayangkan dalam 38 hari, kami sudah dua kali ekspor manggis ke China via ke Bandara Minangkabau. Hari ini kami kirim lagi dua truk," terang Bayu.

Meski begitu, Bayu berharap penanganan manggis ke depan, mulai kebun, packing house hingga  proses distribusi bisa dipercepat.

Bukan karena selama tidak dipercepat, lanjut Bayu, hanya saja muncul kekhawatiran manggis dalam negeri tidak bisa berkompetisi di negara tujuan ekspor karena layu.

"Hebatnya bapak menteri, saya yakin karena Menteri Pertanian anti korupsi kami mengurus izin tidak ada biaya satu sen pun keluar. Peutugas Karantina dan Dirjen Hortikultura yang mengawal tidak ada biaya satu persen pun kami keluarkan. Semua gratis," tegas Bayu.

Mendengar curhatan Bayu itu, Menteri Amran pun memerintahkan Karatina Padang dan stake holder terkait agar pengurusan izin ekspor yang panjangan tersebut dipangkas menjadi seminggu.

"Ini perintah Bapak Presiden Joko Widodo, jangan persulit petani yang ingin berkembang. Kalau lebih seminggu hubungi saya, biar saya yang telusuri," tegas Amran disambut tepuk tangan.

Amran menjelaskan telah melakukan penyederhanaan di Kementan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika awalnya mengurus izin ekspor enam bulang hingga satu tahun, sekarang hanya dalam hitungan jam surat izin sudah dalam genggaman tangan.

"Ekonomi kita tumbuh karena dua hal yaitu, Ekspor dan investasi. Di pertanian tumbun ekspor menjadi 24 persen atau setara 441 triliun. Kami target tahun ini akan meningkat lagi," jelas Amran.

Sejak dilantik sebagai Mentan, pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu sudah meingatkan kepada pegawai dan PPL Kementan sekitar 70.000 agar tidak melakuak pungli dan korupsi.

"Kami sudah mutasi kurang lebih 1.300 orang dan Eselon 1 dua orang kami pecat.  Kalau tentara bintang dua kami pecat, bukan copot," tegas Amran.

Karena itu, Amran berharap ke depannya ekonomi Indonesia semakin membaik lewat peningkatan ekspor komoditas. Ia juga  berharap Sumatera Barat jadi sentra manggis terbesar di Indonesia.

KEYWORD :

Kementan Andi Amran Sulaiman Padang manggis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :